Suara Sayap Kanan Meningkat, Babak Baru Politik Jepang

Internasional

TOKYO, ACTADIURMA – Dua partai populis sayap kanan di Jepang sukses meraup banyak suara pada pemilu majelis tinggi parlemen pada Minggu (20/07). Salah satunya adalah Partai Sanseito, yang meniru model partai ekstrem kanan dari Jerman, AfD. Koalisi pemerintahan Jepang yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Shigeru Ishiba kehilangan kursi mayoritas di parlemen dalam pemilu pada Minggu (20/07) setelah partai-partai populis sayap kanan meraih banyak suara. Ini menjadi pertanda bahwa populisme sayap kanan dan polarisasi kini mengancam stabilitas politik di Jepang.

Untuk saat ini, PM Ishiba bersikeras tetap menjabat sebagai perdana menteri, meskipun ini adalah kekalahan keduanya dalam sembilan bulan terakhir. Partai Demokrat Liberal (LDP) yang dipimpinnya juga kalah dalam pemilu dini Oktober lalu, menjadikannya partai minoritas yang memerintah bersama koalisi.

Namun, kelanjutan masa jabatan PM Ishiba kini tidak lagi bergantung padanya. Oposisi yang semakin kuat bisa menjatuhkannya kapan saja lewat Mosi Tidak Percaya, meski oposisi belum cukup bersatu untuk membentuk koalisi pemerintahan sendiri. Ishiba juga menghadapi ancaman pemberontakan dari dalam partainya sendiri, yang telah memerintah Jepang hampir tanpa henti selama 70 tahun dan selalu menguasai setidaknya satu kamar parlemen. Tokoh senior konservatif LDP, Taro Aso, menyatakan bahwa ia “tidak bisa menerima” Ishiba sebagai perdana menteri Jepang.