JAKARTA, Actadiurma.id – Sutradara kritis yang kerap menyuarakan isu lingkungan lewat karya-karya film dokumenternya, Dandhy Laksono ikut gerah dan menyentil gimmick Gibran Rakabuming Raka yang mempertanyakan konsistensi lawan debatnya dalam debat Cawapres tadi malam. Gibran dinilai tidak punya etika dan lebih tidak konsisten karena selama memimpin kota Solo, Gibran juga tidak punya inovasi apapun terkait masalah plastik.
“Gus Muhaimin ini lucu ya, menanyakan soal lingkungan hidup tapi itu kok pake botol-botol plastik itu, padahal saya, pak Ganjar, prof. Mahfud pake botol kaca, itu gimana itu komitmennya. Botol plastik semua itu.”kata Gibran saat menjawab pertanyaan Muhaimin Iskandar dalam debat Cawapres tadi malam (21/01/2024).
Pernyataan ini ditanggapi sutradara film dokumenter yang terkenal lewat karya-karya yang cukup berani dan bombastis dalam menyuarakan perbaikan lingkungan, Dandhy Laksono menurut penggagas gerakan Ekspedisi Indonesia Baru ini, Gibran juga sama sekali tidak memiliki keberpihakan terhadap isu sampah plastik selama menjabat sebagai Walikota Solo.
“Main gimik “cari-cari jawaban” dan menyindir orang bawa botol plastik. Tapi apakah Solo termasuk kota yang sudah punya Perda larangan plastik sekali pakai?” tulis Dnadhy di akun twitter (X).
Lebih lanjut sutradara yang juga gigih mengkritisi gurita bisnis dan sengkarut tata kelola tambang batu bara ini, menyebutkan bahwa selama proses pembuatan film “Pulau Plastik”, tim risetnya tidak menemukan komitmen pemkot Solo dibawah kepemimpinan Gibran untuk berinovasi mengatasi masalah sampah plastik.
“Selama bikin film “Pulau Plastik” (Netflix), tim riset kami juga gak menemukan inovasi kebijakan apapun di Solo terkait masalah plastik. Yang masuk radar waktu itu Bali, Jakarta, Banjarmasin, dan Bogor.”lanjut Dandhy di Twitter (X).