HOUTHI, Actadiurma.id – Serangan rudal di sekitar Sana’a, ibu kota Yaman, telah menimbulkan kekhawatiran baru atas meningkatnya konflik di wilayah tersebut. Rudal tersebut, yang dilaporkan diluncurkan di utara Sana’a dekat Bandara Internasional Sana’a dan pangkalan udara al-Dailami, telah menyoroti ketidakstabilan yang sedang berlangsung dan meningkatnya ancaman terhadap infrastruktur utama.
AS Menyerang sebagai Respons Ancaman Houthi
Perkembangan terbaru ini terjadi ketika AS melancarkan serangan baru di Yaman, menargetkan lokasi radar pemberontak Houthi di dekat pangkalan udara Sana’a dan Al-Dailami. Serangan yang dipimpin AS ini merupakan respons terhadap ancaman Houthi dan rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan ke sebuah kapal di Laut Merah. Serangan tersebut telah memicu protes massal dan mendapat kecaman dari para pemimpin regional.
Pembenaran dan Potensi Akibat
Inggris dan AS membela serangan tersebut, dengan menyatakan bahwa serangan tersebut diperlukan untuk menghentikan serangan Houthi terhadap pelayaran di Laut Merah. Para pejabat AS dan Inggris memperingatkan tindakan lebih lanjut jika diperlukan, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan potensi eskalasi. Para ahli telah memperingatkan bahwa serangan tersebut mungkin tidak menghalangi pembalasan Houthi, sehingga berisiko meningkatkan eskalasi lebih lanjut di wilayah tersebut.
Volatilitas dan Konflik yang Berlanjut di Yaman
Insiden di dekat Sana’a menjadi pengingat akan volatilitas yang terus berlanjut di wilayah tersebut dan risiko yang ditimbulkan terhadap infrastruktur utama seperti bandara internasional dan pangkalan militer. Situasi di Yaman masih ditandai oleh konflik dan ketidakstabilan, dengan berbagai faksi dan kekuatan eksternal terlibat dalam permusuhan yang terus berlanjut.