Warga Keluhkan Aktivitas Tambang Timah di Keranggan Tengah, Beroperasi Hingga Malam Hari

Lokal

BANGKA BARAT, Actadiurma.id – Sejumlah warga di Kampung Keranggan Tengah, Kelurahan Keranggan, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) mengeluhkan dengan adanya aktivitas pertambangantimah yang ada di daerah tersebut.

IP, salah satu masyarakat setempat mengatakan diduga tambang inkonvensional jenis produksi atau lumrah disebut TI mini tersebut menimbulkan kebisingan. Lantaran letaknya tidak jauh dari pemukiman warga.

“Sudah hampir dua minggu aktivitas TI di sana. Kemarin sempat ada alat berat satu unit, tapi ekskavatornya yang jenis mini berwarna hijau dioperasikan untuk menggali tanah di lokasi itu. Tetapi sekarang, sepertinya sudah ke luar dari lokasi,” kata IP saat dikonfirmasi oleh awak media, Rabu (3/1/2024).

Namun, pria berusia 32 tahun tersebut tidak mengetahui secara detail kepemilikan alat berat mini tadi. Yang jelas, usaha eksploitasi biji timah tersebut dijalankan oleh masyarakat sekitar berinisial MA yang juga berdomisili di Kelurahan Keranggan.

“Masyarakat masih melihat dulu dalam sepekan ke depan, kalau kira-kira masih menimbulkan keresahan akibat suara bising yang ditimbulkan, warga rencananya mau lapor ke aparat. Apalagi aktivitasnya sampai jam 9 malam setiap harinya,” ujarnya.

“Kalau hasilnya banyak atau tidak saya tidak tahu, karena mereka cuci (memurnikan timah) pada malam hari. Mereka kerja sistem produksi, mesin yang digunakan pun jenis mini 75 PK. Tapi tetap bising, orang azan magrib pun gemuruh suaranya,” tambahnya lagi.

Hal senada juga dikeluhkan Ben, warga Keranggan Tengah lainnya. Menurut dia, aktivitas tambang yang sempat menggunakan alat berat tersebut berada di sisi kiri dan kanan jalan lingkar. Bahkan bekas galian eksavator hampir menyentuh rumah penduduk.

“Ada rumah masyarakat sekitar yang di sana, tinggal sekitar dua meter lagi menyentuh pondasi bangunan. Dan secara keseluruhan berada di dekat beberapa perumahan warga. Lokasinya dekat dengan jalan lingkar yang bisa dikatakan baru dibangun,” kata Ben.

“Kalau dari jalan nasional itu jaraknya terbilang dekat, mungkin hanya sekitar 150 meter lebih. Saya khawatirnya aktivitas ini bisa mengancam fasilitas jalan lingkar tadi, selain dari pada bisa mengganggu masyarakat karena suara bising yang ditimbulkan,” ucapnya.