Kapal Kargo Singapura Diserang Rudal Houthi di Laut Merah

Internasional

NEW YORK, Actadiurma.id – Angkatan Laut Houthi Yaman kembali melancarkan aksi sabotase terhadap pelayaran sipil. Kali ini sebuah kapal kargo berbendera Singapura yang sedang melintasi laut Merah.

Kabar penyerangan terhadap pelayaran sipil ini disampaikan Komando Pusat Amerika Serikat (AS). Dimana laporan tersebut menyebutkan bahwa sebuah kapal kontainer yang dijalankan oleh perusahaan pelayaran Denmark Maersk terkena rudal di bagian selatan Laut Merah.

“Hari ini sekitar pukul 20.30 (waktu Sanaa), kapal kontainer Maersk Hangzhou melaporkan bahwa mereka terkena rudal saat transit di Laut Merah Selatan,” bunyi pernyataan Komando Pusat AS di X, sebelumnya Twitter.

Kapal berbendera Singapura tersebut meminta bantuan, dan USS Gravely serta USS Laboon segera merespons sinyal distress kapal tersebut.

Menurut postingan tersebut. Saat merespons, USS Gravely menembak jatuh dua rudal balistik anti-kapal yang ditembakkan dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman ke arah kapal-kapal tersebut.

“Kapal tersebut dilaporkan layak berlayar dan tidak ada korban cedera yang dilaporkan,” kata postingan tersebut.

“Ini adalah serangan ke-23 yang dilakukan Houthi terhadap pelayaran internasional sejak 19 November,”kata Komando Pusat AS.

Menyusul meningkatnya konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza, kelompok Houthi yang berbasis di Yaman mengatakan mereka akan menyerang wilayah Israel dan mencegah kapal-kapal yang berafiliasi dengan negara tersebut melewati Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab hingga operasi di Jalur Gaza dan daerah kantong Palestina lainnya dihentikan.

Sebagai tanggapan, AS mengumumkan rencana untuk melakukan Operasi Penjaga Kemakmuran di Laut Merah untuk menjamin kebebasan navigasi dan melindungi kapal dagang. Negara-negara lain yang akan ambil bagian dalam operasi ini termasuk Bahrain, Kanada, Denmark, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, Spanyol, dan Inggris.