Moderator, Panelis Diungkapkan untuk Debat Calon Wakil Presiden

Nasional

JAKARTA, Actadiurma.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) sedang menyelesaikan pengaturan debat perdana calon wakil presiden, termasuk putra presiden, menteri senior, dan pimpinan partai.

Dijadwalkan pada tanggal 22 Desember, debat akan berpusat pada topik-topik ekonomi penting seperti ekonomi digital, keuangan, investasi, kebijakan perpajakan, perdagangan, pengelolaan anggaran negara, pembangunan infrastruktur, dan perencanaan kota.

Peristiwa ini menandai ujian besar bagi Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, dalam perjalanan pertamanya memasuki eselon atas pemerintahan.

Berbeda dengan ayahnya, Wali Kota Solo ini dikenal dengan sikapnya yang pendiam dalam berpidato, sehingga membuat para pemilih mempunyai wawasan yang terbatas terhadap ide-ide uniknya selain melanjutkan warisan ayahnya.

Pemimpin berusia 36 tahun ini akan bertemu dengan para politisi kawakan, seperti Menteri Keamanan Mohammad Mahfud MD dan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar – keduanya memiliki pengalaman sebagai anggota DPR.

Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengumumkan pada hari Senin bahwa dua jurnalis TV senior telah dipilih sebagai moderator, dengan 11 akademisi dan pakar bertugas merumuskan pertanyaan untuk para kandidat.

Alfito Deannova dari Trans Corp dan Liviana Cherlisa dari Kompas TV akan menjadi moderator pada debat mendatang, kata Hasyim kepada wartawan di kantornya, Jakarta.

Panelisnya antara lain mantan Ombudsman Alamsyah Saragih; Adhitya Wardhono, Ekonom Universitas Jember; Agustinus Prasetyantoko yang baru saja pensiun sebagai Rektor Universitas Katolik Atma Jaya; Fauzan Al Rasyid, dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Gunung Djati; Handri Saparini, pendiri firma riset CORE Indonesia; Hyronimus Rowa, Wakil Rektor Institut Administrasi Negara (IPDN); Poppy Ismalina, profesor madya di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada; Retno Agustina Ekaputri, Rektor Universitas Bengkulu; Suharnomo, dekan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro; Tauhid Ahmad, direktur eksekutif firma riset INDEF; dan Yosa Rizal Damuri, direktur eksekutif Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS).