JAKARTA, Actadiuirma.id – Tiongkok telah menunjukkan minatnya untuk membangun angkutan kereta api otomatis di ibu kota baru Indonesia, Nusantara, meskipun otoritas kota tersebut menolak untuk mengungkapkan nama investor Tiongkok yang dimaksud.
Pekerjaan sedang dilakukan di ibu kota baru untuk menarik institusi dari dalam dan luar negeri untuk membangun sistem transportasi kota mulai dari taksi udara hingga trem tanpa jalur. Menurut Badan Otoritas Ibu Kota Nusantara, pembangunan trem tanpa kereta kemungkinan besar akan melibatkan perusahaan Tiongkok. Namun, badan tersebut memilih untuk merahasiakan penyedia teknologi Tiongkok tersebut untuk saat ini.
“Trem [tradisional] biasanya punya rel, tapi [transit kereta otomatis] ini tidak. Ia menggunakan sensor dan mengikuti marka jalan. Sehingga tidak mengganggu moda transportasi lain,” kata Deputi Bidang Transformasi Digital dan Hijau Badan Otorita Nusantara, Mohammed Ali Berawi, kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
“Kami akan bekerja sama dengan penyedia teknologi asing. Mereka dari China, tapi kami belum bisa sebutkan namanya [investornya],” kata Ali.
Tiongkok telah banyak berinvestasi di Indonesia. Data pemerintah menunjukkan Tiongkok menjadi sumber investasi asing langsung (FDI) terbesar kedua di Indonesia pada Januari-September 2023. Indonesia menarik hampir $5,6 miliar FDI Tiongkok selama periode tersebut. Sebagai bagian dari proyek infrastruktur kolosal Belt and Road yang diprakarsai Tiongkok, Beijing membantu Indonesia membangun kereta berkecepatan tinggi pertama di Asia Tenggara, yang dikenal dengan nama Whoosh.