NEW YORK, ACtadiurma.id – Presiden AS Joe Biden mengatakan Israel mulai kehilangan dukungan global atas “pengeboman tanpa pandang bulu” di Gaza.
Komentarnya, yang disampaikan kepada para donor pada acara penggalangan dana pada hari Selasa, menandai kritiknya yang paling keras terhadap kepemimpinan Israel.
Biden telah memberikan dukungan publik yang teguh kepada negara tersebut sejak Hamas melancarkan serangannya pada 7 Oktober.
Meskipun ia menegaskan kembali bahwa Israel dapat mengandalkan dukungan AS, ia juga mengeluarkan peringatan langsung kepada pemerintah Israel.
“Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel memiliki lebih dari Amerika Serikat. Israel memiliki Uni Eropa, memiliki Eropa, dan memiliki sebagian besar wilayah di dunia,” katanya kepada para donor untuk kampanye pemilihannya kembali pada tahun 2024 di Israel. Washington.
“Tetapi mereka mulai kehilangan dukungan karena pemboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” katanya.
Namun Biden menambahkan bahwa “tidak ada pertanyaan mengenai perlunya menghadapi Hamas” dan Israel “berhak” untuk melakukannya.
Pemimpin Amerika ini menghadapi tekanan yang semakin besar, termasuk dari dalam Partai Demokrat, untuk mengendalikan kampanye militer Israel. Pernyataannya sejalan dengan pendekatan pemerintahannya baru-baru ini terhadap perang, dimana para pejabat mendesak Israel untuk “mengutamakan nyawa manusia” dan memberikan instruksi yang lebih jelas agar masyarakat menghindari konflik.
Para pejabat senior AS juga menunjukkan ketidakpuasan yang meningkat terhadap respons militer Israel.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 18.400 orang telah tewas akibat pemboman Israel sejak 7 Oktober, ketika Hamas menerobos perimeter yang dijaga ketat Israel dan menewaskan 1.200 orang.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel telah menerima “dukungan penuh” dari AS untuk perang darat serta tujuannya untuk menghancurkan Hamas dan memulihkan sandera.
Dia menambahkan bahwa Washington telah memblokir “tekanan internasional untuk menghentikan perang”.
“Ya, ada perbedaan pendapat mengenai ‘hari setelah Hamas’ dan saya berharap kita akan mencapai kesepakatan di sini juga,” katanya.