JAKARTA, Actadiurma.id – Calon presiden Anies Baswedan mengatakan, dirinya tidak akan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Baru Nusantara (IKN) Indonesia jika terpilih. Pernyataan Anies ini menjawab pertanyaan rivalnya, Ganjar Pranowo, apakah dirinya setuju dengan rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN di Kalimantan Timur.
“Ini contoh produk hukum yang tidak melibatkan dialog publik, sehingga ketika undang-undang sudah ada, siapa pun yang mengkritik dianggap oposisi. Sedangkan yang mendukung dianggap pro pemerintah. Namun, belum ada pembahasan yang komprehensif. ,” kata Anies saat debat capres, Selasa.
Anies juga mendukung penyelesaian permasalahan yang sedang terjadi di Jakarta, seperti kemacetan dan kepadatan penduduk, sebelum memutuskan untuk merelokasi ibu kota. Menurut Anies, pemindahan ibu kota tidak serta merta menyelesaikan dua permasalahan tersebut.
Sebelumnya, Anies sempat mengkritik proyek pembangunan IKN yang dinilainya akan menimbulkan disparitas baru. Hal itu diungkapkannya saat dialog terbuka di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, pada 22 November.
Anies beralasan, alasan pemerintah membangun IKN di hutan bisa menimbulkan kesenjangan baru.
“Kalau ingin pemerataan Indonesia maka bangunlah kota kecil menjadi menengah, kota sedang menjadi besar di seluruh Indonesia,” tegas Anies.
Nusantara terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, sekitar 50 kilometer selatan Balikpapan, kota terbesar di provinsi Kalimantan Timur. Ibu kota masa depan rencananya akan diresmikan pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Debat capres pertama Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan pelayanan publik, dan keharmonisan masyarakat.