TNI AD Kuatkan Peran Tangani Stunting di Babel

Lokal

PANGKALPINANG, Actadiurma.id – Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) menguatkan peran dalam membantu mengatasi masalah stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Perwira Staf Ahli Kasad Bidang Manusia Brigjen TNI Hadi Mulyanto turun ke Babel untuk melihat data dan mengetahui langkah-langkah dalam menangani stunting di daerah itu.

Hadi mengatakan, TNI AD memiliki lapisan sampai ke bawah yakni Babinsa untuk menindaklanjuti masalah stunting ini.

“Data&data ini kami akan fokus grup diskusi di Jakarta, sehingga ada kesimpulan kita buat, akan nanti menawarkan strategi dalam hal ini,” kata Hadi di Kantor Gubernur Babel, Selasa (14/11/2023).

Menurut Hadi, waktu untuk menekan prevalensi stunting ini sangat pendek,  karena target 14 persen stunting oleh Presiden ini pada 2024 yakni harus terealisasi pada Juli 2024.

“Di Babel ini sudah termasuk bagus, 18,5 tinggal sekitar 4 persen lagi (ditekan prevalensi),” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan, Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Babel, Asyraf Suryadin mengatakan, selain andil TNI AD dalam upaya penurunan stunting ini, diharapkan andilnya pihak lain dalam penurunan stunting ini.

Menurut dia, kehadiran TNI dalam hal ini bukan hanya sekedar kepedulian mereka, tetapi bisa menambah daya juang untuk mempercepat penurunan stunting ini.

“Kita berharap semua terlibat, di kalangan perguruan tinggi juga harus ikut terlibat karena mereka punya pengabdian kepada masyarakat. Kali kita sinergikan bersama stunting kita di 18,5 persen bisa turun lagi,” kata Asyraf.

Ia menambahkan, selain agenda terkonsentrasi penurunan stunting di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Babel, ada juga beberapa kebijakan tentang stunting ini agar semua OPD untuk berkontribusi terhadap anak-anak stunting.

“Oleh karena itu kami Pemprov Babel sudah memiliki nama anak sekaligus amat anak yang mungkin nanti diintervensi oleh temen-temen di OPD. Dan ini harapan pimpinan mudah-mudah mengurangi, tetapi melihat dulu mana yang belum terintervensi atau sudah diintervensi,” ujarnya.