Dukung Palestina, Bahrain Putuskan Hubungan Diplomatik dan Tangguhkan Kerjasama Ekonomi dengan Israel

Internasional

BAHRAIN, Actadiurma.id – Konflik Israel – Palestina kian meluas. Perseteruan yang sudah berlangsung pasca perang dunia kedua ini, menyeret keterlibatan banyak negara dengan orientasi politik luar negeri masing-masing.

Sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina, Bahrain menangguhkan hubungan kerjasama ekonomi dengan Israel, serta memutuskan hubungan diplomatik dengan mengusir duta besar Israel dan memanggil pulang duta besar Bahrain untuk Israel.

Hal ini diumumkan Dewan Perwakilan Kerajaan Bahrain melalui laman situs webbnya. Menurut pernyataan Majelis Rendah Parlemen tersebut,
Keputusan ini merupakan penegasan atas posisi historis dan tegas Bahrain dalam mendukung isu Palestina dan hak-hak sah bangsa persaudaraan Palestina.

Pihak berwenang Bahrain telah memanggil kembali Duta Besar untuk Israel dan memutuskan untuk menangguhkan hubungan ekonomi dengan Tel-Aviv sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina di tengah tindakan Israel di Jalur Gaza,

“Dewan Perwakilan mengakui bahwa Duta Besar Israel untuk Bahrain telah meninggalkan Kerajaan dan Bahrain mengambil keputusan untuk mengembalikan Duta Besar Kerajaan untuk Israel ke negaranya. Hubungan ekonomi dengan Israel juga ditangguhkan,” kata Dewan dalam pernyataan yang diposting di situs webnya.

“Dewan Perwakilan Bahrain harus menuntut diambilnya langkah-langkah untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang tidak bersalah di Gaza Streip dan wilayah Palestina lainnya, mengingat berlanjutnya perang dan operasi militer serta berlanjutnya agresi Israel dan mengingat tidak dipatuhinya hukum kemanusiaan internasional.” lanjut pernyataan tersebut.

Ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah pada tanggal 7 Oktober 2023 ketika militan dari kelompok radikal Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, membunuh 1.400 penduduk pemukiman perbatasan Israel dan menyandera lebih dari 200 orang.

Hamas menggambarkan serangan tersebut merupakan respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.

Israel telah mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan serangan udara yang disusul invasi pasukan darat ke Jalur Gaza serta beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.

Tindakan Israel yang mendeklarasikan perang terhadap Hamas dan membombardir Gaza, telah menarik keterlibatab milisi Hizbullah Lebanon dan milisi Houthi Yaman yang secara defacto telah menyatakan membuka front baru pertempuran di sisi lain perbatasan Israel.