JAKARTA, Actadiurma.id – Ketua ASEAN, Indonesia, pada hari Selasa mengakui bahwa Myanmar masih belum bisa mengadakan dialog nasional yang inklusif, meskipun Jakarta mengatakan akan terus mencoba mendorong semua orang untuk melakukan pembicaraan semacam itu.
Sudah lebih dari tiga tahun sejak militer Myanmar merebut kekuasaan melalui kudeta. Banyak warga sipil tewas sejak itu.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Indonesia telah melibatkan berbagai pihak dalam konflik untuk meredakan krisis. Indonesia melaporkan bahwa mereka telah menyelenggarakan lebih dari 180 pertemuan dengan para pemangku kepentingan di Myanmar sejak negara ini menjadi ketua ASEAN pada bulan Januari. Pertemuan ini bertujuan untuk membuka jalan bagi dialog nasional yang inklusif.
Indonesia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pendekatan antara lain kepada Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) pemerintah di pengasingan dan Dewan Administrasi Negara junta (SAC). Pertunangan tersebut berlangsung dalam berbagai format. Beberapa bersifat virtual, sementara yang lain dilakukan secara langsung. Ada kalanya Indonesia menghubungi pemangku kepentingan melalui telepon. Namun jika dilihat dari tanggapan yang diberikan, kecil kemungkinan Myanmar akan melakukan dialog nasional yang inklusif dalam waktu dekat.
Editor : Yossi Nurmansyah