JAKARTA, Actadiurma.id – Saat Indonesia beralih dari musim kemarau ke musim hujan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memberikan peringatan kepada masyarakat tentang potensi cuaca ekstrem.
Dalam webinar yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu, Dwikorita menegaskan, musim pancaroba memiliki potensi cuaca ekstrem yang cukup besar, antara lain hujan lebat, kilat, angin kencang, dan hujan es.
Lebih lanjut ia menjelaskan, arah angin sangat bervariasi sehingga menyebabkan perubahan kondisi cuaca secara tiba-tiba, peralihan dari periode panas ke hujan, dan sebaliknya. Biasanya pagi hari cenderung cerah, dan hujan akan turun pada sore atau malam hari.
Perubahan cuaca tersebut sering dikaitkan dengan awan kumulonimbus yang biasanya terbentuk pada pagi hari dan gelap pada sore hari sehingga memicu hujan, petir, dan angin kencang.
Prakiraan BMKG memperkirakan musim hujan akan berlangsung pada Oktober hingga Desember dengan meliputi 477 zona musim (ZOM) atau sekitar 68,2 persen dari seluruh zona di Tanah Air.
Lebih lanjut, BMKG memperkirakan puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari 2024.
Editor : Yossi Nurmansyah