TIONGKOK, Actadiurma.id – Seorang pejabat di pemerintahan Afghanistan yang dipimpin Taliban mengatakan kepada media pada hari Rabu, bahwa negara tersebut sedang mengupayakan kerja sama ekonomi yang lebih dalam dengan Tiongkok, di sela-sela pertemuan puncak pembangunan besar yang diselenggarakan oleh Beijing.
Sejak penarikan pasukan AS di Afghanistan pada Agustus 2021, pemerintahan Taliban belum diakui secara resmi oleh negara mana pun.
Namun Kabul telah mempertahankan hubungan diplomatik dengan Beijing, yang mengundang Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nooruddin Azizi untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak minggu ini yang menandai peringatan 10 tahun proyek perdagangan dan infrastruktur Belt and Road.
“Kami telah menandatangani (sejumlah besar) proyek dengan Tiongkok,” kata Azizi kepada AFP
Afghanistan mewakili potensi tambahan yang berharga bagi inisiatif Belt and Road global, mengingat cadangan alamnya termasuk tembaga dan emas. Pejabat pemerintah Taliban menyebutkan “mega proyek” tertentu, termasuk tambang tembaga Mes Aynak dan lokasi ekstraksi minyak Qashqari.
Editor : Yossi Nurmansyah