OPINI : Dzaki Al Hafiizh, Mahasiswa IAIN SAS Babel
PANGKALPINANG, Actadiurma.id – Ulang tahun Hari Jadi Kota Mentok bukan sekadar euforia seremoni simbolis belaka, melainkan momentum penting untuk menegaskan kembali identitas, sejarah, dan arah masa depan kota yang sarat makna. Mentok memiliki peran sentral dalam perjalanan sejarah Indonesia, mulai dari masa kolonial, perdagangan timah, hingga era perjuangan kemerdekaan. Hari jadi sebuah kota adalah momen refleksi. Ia bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan sebuah kesempatan untuk menengok kembali jejak langkah yang telah membentuk identitas, sekaligus menatap cakrawala masa depan.
“Van Banka Begint de Victorie”
Begitu kira-kira sepenggal tulisan kalimat yang terpampang gagah di bawah replika burung Garuda, lambang negara, di tempat penuh sejarah, tepat di tengah Kota Mentok. Mengingatkan bahwa kemenangan besar tidak lahir dalam sekejap, melainkan dari langkah-langkah awal yang dimulai di tempat-tempat bersejarah seperti Mentok. Kota ini menjadi titik pijakan, bukan hanya bagi pertarungan fisik melawan kolonialisme, namun juga sebagai simbol tekad dan harapan untuk meraih kemerdekaan serta martabat nasional.
Setelah Agresi Militer Belanda II, para pemimpin bangsa seperti Soekarno, Hatta, dan Agus Salim diasingkan di Bukit Menumbing. Di tengah keterisolasian dan tekanan, justru dari Mentok lah titik terang diplomasi mulai bersinar. Di sinilah benih-benih Perjanjian Roem-Royen disemai, yang pada akhirnya menjadi kunci kembalinya pemerintahan RI ke Yogyakarta dan membuka jalan menuju Konferensi Meja Bundar. Ini adalah sebuah kemenangan diplomatik, bukan kemenangan militer.
Sebuah kemenangan yang diraih melalui keteguhan prinsip, kecerdasan bernegosiasi, dan semangat pantang menyerah. Mentok, dengan segala keterbatasannya saat itu, menjadi kawah candradimuka yang melahirkan salah satu kemenangan paling menentukan bagi kedaulatan bangsa. Inilah makna pertama dan paling fundamental dari kalimat tersebut.
Mendefinisikan Ulang “Kemenangan” di Era Modern.
Jika dulu kemenangan berarti kedaulatan politik, lantas apa arti “kemenangan” bagi Mentok hari ini? Di sinilah kalimat ini menunjukkan relevansinya yang luar biasa. Kemenangan di era modern tidak lagi tentang mengangkat senjata, melainkan tentang menjawab tantangan zaman.
Di tengah euforia ini, kita ditantang untuk tidak hanya berhenti pada nostalgia, tetapi menafsirkannya kembali ke dalam konteks kekinian. “Kemenangan” hari ini bukan lagi berupa bebas dari penjajahan fisik, melainkan kemenangan dalam menjaga identitas, meningkatkan ekonomi kreatif, melestarikan budaya, serta membangun masyarakat yang inklusif dan modern. Dengan warisan sejarah dan kekayaan alam yang dimiliki, Mentok memiliki potensi luar biasa untuk menjadi representasi kebangkitan daerah sekaligus kebanggaan nasional.
- Kemenangan Ekonomi: Di tengah dinamika pasca-timah, kemenangan bagi Mentok adalah keberhasilan melakukan transformasi ekonomi. Kemenangan adalah ketika pariwisata sejarah (heritage tourism) berbasis pesona bangunan tua dan narasi kebangsaan menjadi motor penggerak ekonomi baru. Kemenangan adalah ketika Lada Putih Muntok (Muntok White Pepper) yang legendaris kembali berjaya di pasar global, memberikan kesejahteraan bagi para petaninya. Kemenangan juga berarti tumbuhnya ekonomi kreatif yang digerakkan oleh anak-anak muda Mentok.
- Kemenangan Budaya dan Identitas: Kemenangan adalah kemampuan merawat dan melestarikan warisan sejarah yang tak ternilai harganya. Bangunan-bangunan bersejarah, Mercusuar Tanjung Kalian, dan jejak multikulturalisme Melayu-Tionghoa-Eropa bukanlah sekadar benda mati. Ia adalah aset. Kemenangan tercapai ketika generasi muda Mentok bangga akan identitas kotanya, memahami sejarahnya, dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi.
- Kemenangan Sumber Daya Manusia: Kemenangan terbesar bagi sebuah kota adalah kualitas manusianya. Kemenangan adalah ketika pendidikan menghasilkan generasi yang inovatif, berdaya saing, dan memiliki keinginan kuat untuk membangun kampung halamannya, bukan justru meninggalkannya
Van Banka Begint de Victorie” bukanlah sekadar gema dari masa lalu ia adalah sebuah misi yang berkelanjutan. Ia mengingatkan kita bahwa dari kota yang mungkin tampak kecil di peta ini, lahir sebuah kemenangan besar. Kini, tugas kita bersama adalah untuk melahirkan kemenangan-kemenangan baru di berbagai bidang.
Selamat hari jadi, Kota Mentok! Kemenangan sesungguhnya adalah ketika sejarah yang gemilang menjadi pondasi kokoh untuk membangun masa depan yang lebih cemerlang. Dari Mentok, kemenangan itu harus terus dimulai.
