WRC, Actadiurma.id – Sebastien Ogier mengklaim kemenangan ketujuhnya di Reli Portugal yang memperpanjang rekornya di antara reli-reli yang paling menuntut fisik dalam kariernya di Kejuaraan Reli Dunia.
Juara dunia delapan kali ini, yang dibantu Vincent Landais, berhasil mengalahkan pereli Hyundai, Ott Tanak, untuk meraih kemenangan ke-63 dalam kariernya di ajang reli berkerikil yang pertama kali didapat sejak 15 tahun lalu.
Ogier mengakui bahwa kemenangan itu tidak mungkin terjadi jika rivalnya, Tanak, yang memimpin sejak etape kedua, menghindari kegagalan power steering pada Sabtu (17/5/2025), yang memaksa pereli Estonia itu untuk menyerahkan keunggulan 13,9 detik.
Melawan Tanak bukanlah satu-satunya tantangan, karena pereli paruh waktu Toyota ini mengakui bahwa ia jarang sekali berjuang keras secara fisik di dalam mobil reli dan merasa kelelahan karena jadwal reli yang padat.
Reli ini terdiri dari 10 etape pada hari Jumat yang menempuh jarak 683 km, di mana 146 km di antaranya merupakan etape kompetitif yang diselingi oleh dua layanan jarak jauh selama 20 menit. Hal ini berarti para pereli berada di jalan selama 14 jam, yang dilanjutkan dengan Sabtu selama 13 jam. Padahal, pereli meninggalkan tempat servis pada pukul 06.00 pagi. Special stage pertama dari enam etape pada hari Minggu juga dimulai pada pukul 06.43 pagi.
“Bagi saya, saya hampir tidak pernah berjuang seperti ini secara fisik di dalam mobil reli. Hari Sabtu benar-benar berada di ambang batas sebagai konsekuensi dari hari yang sangat panjang dan malam yang singkat. Saya benar-benar berjuang untuk mendapatkan energi yang cukup dan terutama saat kondisi sulit seperti ini, Anda harus berjuang keras dengan kemudi. Saya benar-benar merasa berada di batas kemampuan saya,” ujar Ogier pada hari Sabtu.

Setelah meraih kemenangan, pereli Prancis mengatakan, “Saya masih merasa sangat lelah, mungkin tidak seburuk kemarin sore karena sekarang saya tahu saya bisa rileks, tetapi fakta bahwa saya bisa rileks, itu membuat saya menyadari betapa rendahnya energi saya. Ini merupakan salah satu reli paling berat yang pernah saya lakukan secara fisik.
Selain jadwal yang padat dan udara yang panas, Ogier terlibat dalam pertarungan sengit dengan Tanak sepanjang Jumat dan Sabtu. Hal ini berlanjut pada hari Minggu saat Tanak berusaha keras untuk memulihkan diri dari kerusakan pada steering rack-nya.