Seminar dan Launching Buku Implementasi Nilai Pancasila dan Semangat Kebangsaan dalam Nuansa Indonesia Rumah Kita Bersama

Lokal

PANGKALPINANG, Actadiurma.id – Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Syeikh Abrurrahman Siddik Bangka Belitung menggelar seminar dan Launching Buku Implementasi Nilai Pancasila dan Semangat Kebangsaan dalam Nuansa Indonesia Rumah Kita Bersama, di ballroom hotel Grand Safran Pangkalpinang, Rabu, 11 Oktober 2023.

Hadir dalam kegiatan yang dibuka secara virtual oleh Pj Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu tersebut, duo politisi senior PDI-Perjuangan yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI, Muhammad Idham Samawi dan Rudianto Tjen, serta perwakilan Polda Babel dan KOREM 045 Garuda Jaya.

Ketua panitia kegiatan Iskandar menyebutkan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalies Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN SAS Babel.

Menurut Iskandar, buku yang ditulis oleh anggota DPRRI dapil Bangka Belitung, Rudianto Tjen dan para ketua DPRD se-Babel ini merupakan kumpulan makalah-makalah yang diseminarkan dalam rangka hari lahir Pancasila pada 1 Juli 2023 silam.

“Pada saat itu bapak Rudianto Tjen dan seluruh ketua DPRD adalah sebagai narasumber dan keynote speaker adalah bapak DR. Ahmad Basara SH, MH..”kata Iskandar dalam pidato sambutannya.

Sementara narasumber sekaligus penulis buku dan anggota DPRRI Dapil Babel, Rudianto Tjen menekankan peran Pancasila sebagai ideologi bangsa mampu menuntun negara ini jauh lebih cepat mengatasi krisis dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang pertumbuhan ekonominya jauh lebih baik dari sebagian besar negara-negara Eropa dan Amerika.

“Nyatanya sekarang ini, Eropa, Amerika, ekonominya terpuruk sampai ketitik nadir dan sampai hari ini belum ada tanda-tanda kembali menuju ke normal seperti biasa.Indonesia mungkin dulu, 10 hingga 15 tahun yang lalu, orang-orang luar negeri datang ke Indonesia, melihat Indonesia adalah negara miskin dan tidak ada apa-apa. Tetapi sekarang ini kalo kita datang ke Amerika, darang ke Eropa, justru kita melihat kondisi kehidupan mereka sekarang ini melebihi kondisi kita mungkin 10 – 20 tahun yang lalu. Dimana-mana, disepanjang jalan yang terkenal, kita melihat, kalau bahasa kasarnya , gembel ada dimana-mana, orang-orang minta-minta, rampok, copet, sudah menjadi pemandangan umum.”kata Rudianto Tjen

Editor : Yossi Nurmansyah/Tri Winardi