Clash of Student Bangka Tengah Jadi Best Practice Literasi, Numerasi dan TIK Tingkat Nasional

Lokal

BANGKA TENGAH, Actadiurma.id – Esdras Silverius Bangun PemanTIK/Super Trainer Quizizz Bangka Tengah berkesempatan memaparkan Best Practice Clash of Student Bangka Tengah pada temu Nasional Super Trainer Quizizz Indonesia Tahun 2024 di Jakarta, pada Rabu (4/12/2024).

Diketahui, Best Practice Clash of Student Bangka Tengah merupakan program penguatan Literasi dan Numerasi yang menggunakan Platform Digital untuk Pembelajaran sebagai sarana perlombaan.

Kegiatan ini terinspirasi dari Clash of Champion (COC) Ruang Guru, maka pada perlombaan Literasi dan Numerasi juga menggunakan konsep COC yang dimodifikasi dengan nama Clash of Student (COS).

Esdras menyampaikan Clash of Student (COS) menggunakan platfrom digital dari Mitra Transformasi Digital Kementerian Pendindikan Dasar dan Menengah, yaitu Google Workspace for Education, Quizizz dan Canva.

“Dengan platform tersebut diharapkan dapat mengkolaborasi penguatan Literasi dan Numerasi dengan Pembelajaran Berbasis Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK),” ujar Esdras.

Esdras juga memaparkan teknis pelaksanaan Clash of Student (COS) yang diawali dengan Babak Extrim Addition yang diikuti 300 Siswa SMP mengerjakan soal-soal Literasi dan Numerasi dengan menggunakan Google Form Platform Google Workspace for Education.

Pada Babak School Wars diikuti 60 Siswa yang lolos dari babak sebelumnya untuk mengerjakan soal-soal Literasi Buku Bacaan Bermutu dan Numerasi Metode Gasing menggunakkan Platform Quizizz.

“Selanjutnya pada Babak Equivalent Numbers diikuti 30 peserta yang lolos dari babak selanjutnya untuk menyelesaikan tantangan pengerjaan soal-soal numerasi hitung cepat dengan menggunakan metode Gasing,” terangnya.

“Sedangkan secara bersamaan terdapat Babak Tambahan Rebirth yaitu babak pertarungan kembali peserta yang tidak lolos School Wars untuk memiliki kesempatan kembali ke arena pertandingan dengan menyelesaikan tantangan soal-soal literasi dan numerasi menggunakan Google Form Platform Google Workspace for Education,” tambahnya.

Pada Babak Memory Madness diikuti 15 peserta yang lolos Babak Equivalent Numbers dan 5 peserta yang lolos Babak Rebirth harus menyelesaikan tantangan memahami Komponen dan Isi Buku Bacaan Bermutu yang secara berkelompok akan dipertandingkan pemahaman peserta terhadap 40 Buku Bacaan Bermutu.

“Selanjutnya pada babak akhir yaitu Do or Die diikuti 5 Peserta yang lolos dari babak sebelumnya yang akan menghadapi tantangan menjawab secara langsung atas soal-soal Literasi Bacaan Bermutu dan Numerasi Metode Gasing secara cepat dan tepat,” tuturnya.

Adapun pemenang Clash of Stundent (COS) sebagai berikut : Juara 1 Raiden Xavier (SMP Dian Harapan Bangka), Juara 2 Naindri (SMP Negeri 1 Pangkalanbaru) dan Juara 3 Vinsien (SMP Negeri 1 Lubukbesar).

Dalam rangkaian Clash of Stundet juga dilaksankan lomba reel Instagram Program Gerakan Sekolah Sehat yang dimenangkan oleh Juara 1 SMP Negeri 1 Lubukbesar, Juara 2 SMP Dian Harapan Bangka, Juara 3 SMP Negeri 1 Simpangkatis.

Kemudian lomba Ilustrasi dan Infografis Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan pada Satuan Pendidikan yang menggunakan Platform Canva for Education dimenangkan oleh Juara 1 SMP Muhammadiyah Koba, Juara 2 SMP Dian Harapan Bangka dan Juara 3 SMP Negeri 4 Simpangkatis.

Selain itu juga pada kesempatan yang sama disampaikan Plakat Kandidat Sekolah Rujukan Google kepada Kepala SD Negeri 4 Koba, SD Negeri 10 Lubukbesar dan SMP Negeri 3 Koba.

Hal yang menarik ketika dipaparkan sponsor pendukung pelaksanaan perlombaan yang terdiri atas mitra Transformasi Digital yaitu Google Indonesia, Quizizz dan Canva serta mendapatkan dukungan juga dari BPMP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, PT Duta Putra Lexindo (Air Minum Bolesa), PT. Timah, Tbk dan Penerbit Erlangga.

Pada forum tersebut para peserta tertarik dengan pola pelaksanaan perlombaan yang dibawakan Bangka Tengah yang dapat menggabungkan antara Program Penguatan Literasi dan Numerasi dengan Transformasi Digital untuk Pembelajaran, serta beberapa diantaranya menyampaikan keinginan untuk menduplikasi program yang sama untuk dapat diterapkan pada daerah masing-masing.