JAKARTA, Actadiurma.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mendaftarkan anggota partai yang relatif tidak dikenal sebagai calon gubernur Jawa Barat hanya 30 menit sebelum batas waktu tengah malam pada hari Kamis, menyusul penolakan pencalonan oleh Anies Baswedan.
PDI-P adalah partai terakhir yang mengajukan calon gubernur dan cawapresnya, dan prosesnya jauh dari upacara glamor seperti biasanya terkait dengan pendaftaran kandidat di provinsi dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia.
Baik calon gubernur Jeje Wiradinata maupun pasangannya Ronal Surapradja tidak hadir di KPU provinsi Bandung karena perkembangan yang tidak terduga. Jeje, pengurus PDI-P sekaligus mantan Bupati Pangandaran, dan komedian Ronal menyampaikan pernyataan pendaftaran melalui konferensi video di Zoom.
“Nominasi saya datang di masa tambahan waktu, dan saya sadar sepenuhnya bahwa nama saya bahkan tidak tercantum dalam jajak pendapat baru-baru ini. Tapi pemilu ini bukan soal menang atau kalah, dan saya berkomitmen menjalankan amanah partai semaksimal mungkin,” kata Jeje saat konferensi video.
“Perkembangan ini mengejutkan saya ketika saya sedang menghadiri sebuah acara. Namun saya siap menjadi cawapres Pak Jeje di Pilgub Jabar,” tambah Ronal dari layar video terpisah.
PDI-P awalnya mencalonkan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk Pilkada Jawa Barat, namun sekitar pukul 10 malam, juru bicaranya mengumumkan bahwa Anies tidak akan menerima pencalonan tersebut.
Hal ini menyusul insiden sebelumnya pada awal pekan ini ketika Anies meminta dukungan PDI-P untuk pencalonannya kembali di Jakarta, namun partai tersebut malah memilih pengurusnya sendiri.
Media baru mengetahui keputusan PDI-P mencalonkan Anies pada Pilgub Jabar hingga Kamis sore.