PKB Bergabung dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran Setelah Cabut Dukungan Anies

Nasional

BALI, Actadiurma.id – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi memberikan dukungannya kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka, meski sebelumnya mendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Ketua PKB, Muhaimin Iskandar, merupakan cawapres Anies saat kampanye.

Meski secara informal di berbagai forum, Ketua Umum Gus Muhaimin sudah menyampaikan bahwa PKB akan menjadi bagian dari pemerintahan Pak Prabowo Subianto, kata Wakil Sekjen PKB Syaiful Huda kepada wartawan saat Kongres PKB di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) , Bali, pada hari Sabtu.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin diperkirakan akan menghadiri upacara pembukaan.

Pembukaan tersebut akan dihadiri oleh para pendiri Nahdlatul Ulama, para analis politik, para duta besar, dan perwakilan beberapa partai, kata Syaiful saat konferensi pers di Bali Nusa Dua. Beberapa hari sebelumnya, PKB memecat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan dua tokoh lainnya di tengah meningkatnya ketegangan antara partai tersebut dan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Muslim terbesar di Indonesia.

Wakil Ketua PKB Hanif Dhakiri baru-baru ini mengumumkan Yaqut, Ketua NU Yahya Cholil Staquf, dan Lukman Edy dicopot dari partai karena melanggar aturan internal. Ketiganya juga dikecualikan dari muktamar nasional PKB mendatang di Bali.

Secara historis, Nahdlatul Ulama telah menjadi inkubator PKB, yang keduanya dipersatukan oleh nilai-nilai Islam moderat dan pluralisme yang diusung oleh mendiang Presiden Abdurrahman Wahid atau dikenal dengan Gus Dur. Namun, hubungan mereka menjadi tegang karena berbagai isu, termasuk pemilihan presiden dan usulan penyelidikan DPR terhadap penanganan pemerintah terhadap ibadah haji terakhir.

Penyelidikan DPR yang diprakarsai Ketua PKB Muhaimin Iskandar menimbulkan dugaan ia menyasar Menteri Yaqut, adik Ketua NU Yahya Cholil Staquf. Sebagai tanggapan, para pemimpin NU membentuk panitia khusus untuk “meninjau kembali sejarah,” dan menuduh pimpinan PKB saat ini meninggalkan akar NU.