Indonesia Punya Potensi Tanah Langka di Kepulauan Bangka Belitung

Nasional

JAKARTA, Actadiurma.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat Indonesia mempunyai potensi logam tanah jarang yang terletak di Kepulauan Bangka Belitung.

Rare earth merupakan kelompok 17 unsur yang sangat penting dalam teknologi modern, namun sumber dayanya terbatas dan sebagian besar pasokannya dimonopoli oleh pihak tertentu. “Lebih dari 20 lokasi di Bangka Selatan telah dianalisis Badan Geologi. Kawasan ini terbagi menjadi beberapa sabuk berdasarkan jenis granit yang dominan,” kata Peneliti Pusat Penelitian Sumber Daya Geologi BRIN Armin Tampubolon dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 22 Agustus 2024. Armin mengatakan, tanah jarang di Indonesia banyak ditemukan sebagai mineral ikutan pada endapan timah, aksesoris granitoid, urat polimetalik, dan hasil pelapukan granitoid.

Meski hingga saat ini belum tereksplorasi secara detail, kawasan Kepulauan Bangka Belitung diketahui memiliki potensi besar tanah jarang primer, khususnya granit yang tersebar luas di wilayah tersebut. Salah satunya di wilayah Toboali, Bangka Belitung, yang banyak mengandung unsur tanah jarang, antara lain alanit, parisit, bastnasit, dan lain-lain. “Rare earth berasal dari air tanah yang menguraikan mineral-mineral pada batuan dasar granit dan rare earth hasil oksidasi yang mengendap dari cakrawala di atas,” ujarnya.

Oleh karena itu, Armin menegaskan penelitian ini menjadi landasan penting dalam eksplorasi sumber daya tanah jarang di wilayah Bangka Belitung. Menurut dia, pengayaan tanah jarang pada pelapukan granit, baik yang dominan lempung maupun laterit, memiliki potensi besar mengingat sebaran granit yang luas di wilayah Bangka Belitung.

“Potensi ini harus kita kaji lebih dalam agar kekayaan alam kita bisa dimanfaatkan secara optimal,” imbuhnya