BELITUNG, Actadiurma.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 4 Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung ( IAIN SAS Babel ) mengadakan kegiatan perpisahan dengan Pemerintah Desa Lintang dan masyarakat di Geopark Tebat Rasau, Selasa, 6 Agustus 2024.
Kegiatan malam perpisahan ini sangat unik dan berbeda seperti umumnya. Acara perpisahan ini diadakan dengan sederhana namun kesyahduan dan persaudaraan sangat kental terasa. Isak tangis dan harapan untuk berjumpa lagi antara masyarakat dan mahasiswa KKN mewarnai perjalanan acara.
Pengabdian mahasiswa selama KKN di desa Lintang banyak menghasilkan terobosan baru dan penguatan terhadap stabilitas yang ada. Hal ini nantinya menjadi suatu kesan yang membekas di hati masyarakat kemudian bisa menjadi suatu program yang berkelanjutan
Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Iqrom Faldiansyah, MA dalam membuka acara mengungkapkan kebahagiaannya.
“Terimakasih setulus-tulusnya kami sampaikan mewakili kampus IAIN SAS Babel kepada Kepala desa Lintang beserta jajaran dan seluruh masyarakat atas bimbingan, bantuan dan fasilitas yang telah diberikan kepada mahasiswa KKN kelompok 4 desa Lintang. Terkhusus kepada Bapak Nasidi pengelola Tebat Rasau tempat mahasiswa menginap, belajar dan mengabdi kepada masyarakat. Semoga semangat perjuangan Bapak Nasidi dalam menjaga alam, menjadi spirit bagi kami civitas kampus untuk berbakti bagi kami di manapun berada”, ungkap Iqrom.
Gayung bersambut Kepala Geopark Tebat Rasau, Nasidi berpesan agar selalu menjalin silaturahmi meski sudah menyelesaikan KKN di Desa tersebut dan mengapresiasi kegiatan KKN mahasiswa di desanya.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa KKN yang telah berbuat kepada masyarakat. Kehadiran mahasiswa sangat terasa dalam berbagai kegiatannya. Semoga kegiatan seperti ini bisa diagendakan lagi pada masa yang akan datang. Kami pun memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dalam penyambutan kami”, ungkap Nasidi.
Begitupun ketua kelompok 4 KKN desa Lintang, Budi Setiawan mengungkapkan syukurnya atas terlaksananya kegiatan mereka selama 45 hari di desa Lintang.
“Terimakasih kami kepada Masyarakat khususnya Bapak Nasidi yang telah mengajari kami nilai kehidupan. Tebat rasau ini takkan pernah hilang dari nurani kami. Begitu banyak hikmah yang kami dapatkan di sini. Harapan kami semoga Tebat Rasau semakin gemilang di masa depan,” ungkap Budi.
Sebelum kegiatan ini diakhiri, terdapat satu hal yang menarik dan berkesan yaitu penyerahan cinderamata dari Pengelola Geopark Tebat Rasau kepada Kampus, Dosen Pendamping Lapangan dan seluruh mahasiswa KKN sebagai tanda sayang dan terimakasih masyarakat kepada civitas akademika kampus khususnya mahasiswa yang telah mengabdi dan memberikan dampak positif di desa Lintang.
Cinderamata tersebut adalah Gasing Terenang. Gasing ini bukan hanya sekadar mainan, melainkan juga simbol identitas dan kearifan lokal masyarakat Desa Lintang, Belitung Timur.
Istilah Terenang merujuk pada gasing yang dapat berputar dalam waktu yang sangat lama. Gasing yang memiliki filosofi keseimbangan, kesabaran, ketahanan, budaya, keindahan dan harmonisasi alam ini sebagai simbol pemersatu hati antara masyarakat dan mahasiswa KKN IAIN SAS Babel.
Kemudian kegiatan ini diakhiri dengan salam-salaman dan foto bersama. Beriring harapan semoga silaturahmi ini tetap berlanjut sampai kapanpun, walau mahasiswa sudah kembali ke rumahnya masing-masing.