Benteng Kokoh Keluarga dan Pendidikan Islam dalam Melawan Arus Pergaulan Bebas: Cegah Generasi Muda Terjerumus Bahaya

Opini

OPINI : Fitri Yanti, Mahasiswi Psikologi Islam IAIN SAS Babel

PANGKALPINANG, Actadiurma.id – Belakangan ini, generasi muda Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan yang begitu banyak salah satunya pergaulan bebas. Fenomena ini diibaratkan sebagai gunung es yang dapat mengancam masa depan bangsa. Pergaulan bebas merupakan salah satu ciri dari kebudayaan barat yang dimana kebudayaan seperti ini sangat mudah sekali untuk ditiru, terutama pada generasi muda.
Banyak sekali generasi muda memberi kesan yang lain bahwa pergaulan bebas itu merupakan sesuatu yang wajar-wajar saja untuk dilakukan, terutama pada zaman yang serba modern ini sehingga tidak ada lagi batasan suatu pergaulan.
Pergaulan bebas sering di konotasikan sebagai sesuatu yang negative seperti narkoba, tawuran, kehidupan malam, dan sebagainya. Pergaulan bebas yang sangat menyorot dikalangan remaja sekarang adalah “Free sex”. Hubungan seksual sebelum pernikahan sering kali terjadi terutama di kalangan pelajar Indonesia, sehingga dapat menimbulkan dampak buruk bagi pelajar, seperti kehamilan remaja, penularan penyakit seksual, gangguan kejiwaan, dan sebagainya.
Pergaulan bebas dapat terjadi juga karena kurangnya perhatian orangtua kepada anak, sehingga kurangnya penanaman nilai-nilai agama dan berdampak pada perilaku menyimpang yang melewati batas-batas norma. Padahal peran orangtua sangat berperan penting dalam membentuk karakteristik dan perilaku anak-anaknya. Oleh karena itu orangtua ataupun keluarga harus aktif dalam pengawasan dan pendidikan anak untuk menghindari perilaku yang tidak diinginkan.
Dalam islam kita diperbolehkan bergaul dengan banyak orang, termasuk teman dan sahabat. Tetapi beda halnya dengan pergaulan bebas dan segala sesuatu yang mengarahkan ke perzinaan. Menurut islam pergaulan ini harus sesuai dengan nilai-nilai islam serta tidak melanggar norma ataupun etika yang berlaku. Karena pada era sekarang banyak sekali kasus hamil di luar nikah dan kekerasan seksual yang terjadi karena lemahnya iman seseorang.
Padahal kita tahu bahwa hubungan pra nikah merupakan perbuatan zina yang sudah jelas larangannya dalam al-qur’an. Dengan itu kita diperlukan untuk megaplikasikan segala sesuatu itu dibarengi dengan iman, supaya terhindar dari perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam. Karena generasi muda ini merupakan tulang punggung bangsa yang diharapkan di masa depan dapat meneruskan kepemimpinan bangsa menjadi lebih baik.
Untuk menghindari pergaulan bebas yang dapat menjerumuskan kita kepada hal yang tidak diinginkan maka diperlunya peran orangtua, keluarga, dan pendidikan terutama dalam pendidikan agama. Orangtua dapat membantu mencegah pergaulan bebas dengan cara membekali anak-anaknya dengan ilmu agama mulai sejak dini, karena ilmu agama ini berperan penting untuk masa depan anak. Agama juga dapat memberikan landasan mora dan nilai-nilai etika yang dapat membentuk karakter remaja agar memahami batasan-batasandalam bersosialisasi.
Selain pendidikan agama sebagai orangtua juga harus memberikan pendidikan seksual yang baik dan benar kepada anak-anaknya. Hal ini dapat membantu anak-anak memahami pentingnya menjaga diri mereka sendiri dari resiko pergaulan bebas. Dan sebagai orangtua juga harus memberikan waktu yang cukup untuk anak-anaknya, supaya orangtua dapat memastikan bahwa anak-anaknya tidak memiliki waktu untuk terlibat dalam perilaku yang tidak sehat.
Membangun benteng moral dapat melindungi generasi muda dari badai pergaulan bebas dan membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Dengan itu kita dapat membangun generasi muda yang cemerlang, bermoral, dan siap membangun masa depan bangsa yang cemerlang.