JAKARTA, Actadiurma.id – PLN Indonesia Power menandatangani Perjanjian Studi Pembangunan Bersama (JDSA) dengan China Energy Engineering Group Co., Ltd (CEEC) untuk mengembangkan proyek energi ramah lingkungan yang komprehensif di Sulawesi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perseroan terus berkolaborasi dengan mitra nasional dan global untuk mempercepat pemanfaatan energi baru terbarukan secara masif.
“Penandatanganan kerjasama ini merupakan momen penting mengingat dalam waktu dekat Pemerintah dan PLN akan merilis Rencana Bisnis Ketenagalistrikan Nasional yang baru. Nantinya akan diatur pembangunan pembangkit listrik baru energi terbarukan berskala besar, kata Darmawan dalam siaran persnya, Senin, 25 Maret 2024.
Selain itu, jelas Darmawan, Rencana Bisnis Ketenagalistrikan Nasional juga mengatur jalur transmisi yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia.
Lebih lanjut Darmawan mengungkapkan, dalam rancangan Rencana Bisnis Ketenagalistrikan Nasional terbaru ditetapkan bahwa ekosistem energi baru terbarukan Indonesia akan didukung oleh pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi sebesar 32 Gigawatt (GW) serta pembangkit listrik tenaga surya dan angin sebesar 28 Gigawatt (GW).
Pembangunan jalur transmisi ramah lingkungan akan memainkan peran penting dalam mendistribusikan listrik ramah lingkungan antar pulau.
“Terdapat ketidaksesuaian antara lokasi sumber air dan panas bumi dengan pusat beban. “Untuk itu kita perlu menghubungkan Sumatera ke Jawa, Kalimantan ke Jawa, Nusa Tenggara Timur ke Jawa, Kalimantan ke Sulawesi, yang di dalamnya akan ada proyek besar untuk merancang dan mengembangkan jalur transmisi ramah lingkungan,” lanjut Darmawan.