Gejolak Politik di Balik Pengunduran Diri Presiden Vietnam

Internasional

HANOI, Actadiurma.id – Vo Van Thuong kini menjadi presiden kedua yang mengundurkan diri dalam beberapa tahun terakhir. Ini terjadi di tengah tindakan keras anti-korupsi yang telah menjatuhkan banyak politisi terkemuka di negara Asia Tenggara.

Sistem komunis satu partai di Vietnam pernah dikenal karena sifatnya yang mudah ditebak. Namun, pengunduran diri mendadak Presiden Vo Van Thuong pada hari Rabu (20/03), setelah hanya satu tahun menjabat, menjadikannya presiden dengan masa jabatan terpendek di negara komunis tersebut. Pengunduran diri ini juga menunjukkan semakin kacaunya politik di Hanoi.

Komite Sentral Partai Komunis Vietnam bertemu pada Rabu (20/03) untuk menerima pengunduran diri Thuong karena “pelanggaran” dan “kekurangan,” kata Partai Komunis secara resmi.

Pengunduran diri tersebut juga disetujui oleh parlemen Vietnam pada Kamis (21/03).

Banyak pengamat Vietnam telah memperkirakan kejatuhannya selama berminggu-minggu.

Thuong kini menjadi presiden kedua yang mengundurkan diri dalam beberapa tahun terakhir di tengah tindakan keras pemberantasan korupsi yang telah menjatuhkan banyak politisi terkemuka di negara Asia Tenggara tersebut.

Selama 18 bulan terakhir, tidak hanya dua presiden yang dipaksa mengundurkan diri, tetapi dua wakil perdana menteri dan satu lagi anggota Politbiro juga diberhentikan. Politbiro yang dipilih pada Kongres Nasional terakhir pada 2021 telah dikurangi dari 18 anggota menjadi 14 anggota, menjadikannya yang terkecil dalam sejarah saat ini.