Partai Baru Korsel Desak Wajib Militer Bagi Perempuan

Internasional

SEOUL, Actadiurma.id – Partai politik konservatif baru memanfaatkan ketidakpuasan kaum pria yang diharuskan melaksanakan wajib militer selama 18 bulan, sementara perempuan tidak.

Sebuah partai konservatif baru di Korea Selatan memicu perdebatan tentang masa depan wajib militer di negara itu menjelang pemilihan umum (pemilu) Korea Selatan (Korsel) pada bulan April mendatang. Partai itu menyerukan agar perempuan juga ikut menyelesaikan wajib militer, jika mereka ingin berkarir di kepolisian, pemadam kebakaran, atau lembaga pemasyarakatan. 

Aturan saat ini, semua laki-laki Korea yang sehat jasmani, diwajibkan untuk mengabdi setidaknya selama 18 bulan di salah satu cabang angkatan bersenjata Korsel, tapi ini tidak diwajibkan bagi perempuan.

Namun, dihadapkan dengan populasi yang terus menyusut, kebijakan tersebut bisa saja tidak memadai lagi untuk pertahanan nasional, ungkap para pemimpin Partai “New Choice” baru-baru ini saat memulai kampanyenya.

Pada akhir Januari lalu, pendiri partai Keum Tae-sup dan Ryu Ho-jeong mengatakan bahwa wajib militer bagi perempuan akan membantu menyelesaikan konflik gender dalam masyarakat Korsel dan memperkuat militer negara itu.