Paetongtarn Shinawatra Ditangguhkan dari Jabatan PM Thailand

Internasional

BANGKOK, ACTADIURMA – Rekaman telepon PM Thailand Paetongtarn Shinawatra yang mengkritik seorang komandan militer Thailand bocor ke publik. Desakan rakyat Thailand membuat pengadilan menangguhkan Paetongtarn jadi jabatannya.

Paetongtarn Shinawatra ditangguhkan dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Thailand oleh Mahkamah Konstitusi negara tersebut pada Selasa (1/7). Keputusan ini diberlakukan sambil menunggu penyelidikan terkait isi telepon yang bocor antara Paetongtarn dengan mantan Perdana Menteri Kamboja yang kini menjabat presiden senat, Hun Sen. 

Tujuh dari sembilan hakim memutuskan untuk menangguhkan perdana menteri berusia 38 tahun itu. Keputusan ini diambil setelah mahkamah menerima petisi dari 36 senator yang menuduh Paetongtarn tidak jujur dan melanggar standar etika.

Paetongtarn mendapat kritik atas langkahnya dalam sengketa perbatasan dengan Kamboja, sebuah konflik yang menyebabkan seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan bersenjata pada bulan Mei lalu.

Dalam panggilan telepon pada 15 Juni yang kemudian bocor ke publik itu, Paetongtarn mengkritik seorang komandan militer Thailand yang dikenal vokal. Ini adalah sebuah hal yang sangat sensitif di Thailand karena militer punya pengaruh besar.

Sikap Paetongtarn dianggap terlalu lunak terhadap Hun Sen, dan ini memicu kemarahan publik di Thailand. Paetongtarn dianggap telah melemahkan kepentingan nasional.

Meskipun ia telah meminta maaf dan menjelaskan bahwa ucapannya adalah bagian dari strategi negosiasi, hal itu tetap memicu demonstrasi besar. Ribuan demonstran dari kubu konservatif dan nasionalis berkumpul di pusat Bangkok pada Sabtu (28/6), untuk menuntut ia mundur dari jabatannya.