Sejarah Baru, Indonesia Terapkan Skema Gross Split Industri Migas

Nasional

JAKARTA, Actadiurma.id – Indonesia baru saja mencatatkan sejarah baru di industri minyak dan gas.

Satuan Tugas Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Indonesia (SKK Migas) dan konsorsium kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yaitu Harbour Energy Central Andaman Ltd. dan Mubadala Energy (Central Andaman) Rsc Ltd resmi menandatangani kontrak kerja sama tersebut. Wilayah Kerja Migas Andaman Tengah (lepas pantai Sumatera bagian utara).

Harbour Energy merupakan perusahaan minyak dan gas asal Inggris. Sedangkan Mubadala Energy merupakan raksasa minyak dan gas asal Uni Emirat Arab (UEA). Kontrak ini merupakan yang pertama dalam pengelolaan blok migas di Indonesia dengan skema gross split baru, sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2024 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split.

Penandatanganan kontrak ini disaksikan langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Selasa 3 Desember 2024.

Pejabat Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Dadan Kusdiana mengatakan Kontrak Wilayah Kerja Andaman Tengah merupakan sejarah baru bagi investasi sektor migas di Indonesia.

Wilayah Kerja Andaman Tengah akan dioperasikan oleh Harbour Energy Central Andaman Ltd. Konsorsium kontraktor kontrak kerja sama telah membayar bonus tanda tangan sebesar US$300.000 dan menyerahkan jaminan kinerja sebesar US$1,5 juta. Sementara itu, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan, terkini penemuan potensi migas di wilayah Indonesia Bagian Barat Fase 2 (IBB 2) mencapai lebih dari 4,3 miliar barel setara minyak (boe).

Potensi tersebut terdapat di empat wilayah yaitu Cekungan Natuna Timur, Cekungan Selat Makassar, Cekungan Jawa Tenggara, dan Cekungan Barito.

Menurutnya, penemuan potensi tersebut mendukung upaya pencapaian swasembada energi Indonesia seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, yakni meningkatkan lift migas.

Melalui kajian tersebut, kata Djoko, menunjukkan kontribusi nyata dalam upaya pencarian cadangan migas baru, melalui kegiatan eksplorasi.