Gempa Bumi Bandung di Indonesia di Picu oleh Patahan yang Belum Terpetakan

Nasional

JAKARTA, Actadiurma.id – Gempa bumi mendadak di Jawa Barat pada Rabu (18 September) yang menyebabkan satu orang tewas dan lebih dari 80 orang terluka dipicu oleh patahan yang belum dipetakan, menurut pakar gempa Indonesia.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari pada Kamis mengatakan, peneliti awalnya memperkirakan gempa terjadi di dua sesar aktif di Jawa Barat. Namun saat dilakukan pemetaan, ternyata hal tersebut terjadi pada sesar yang belum terpetakan sebelumnya.

Sesar Garsela ada dua segmen, sebaran gempa pertama dan gempa susulan bukan pada sesar Garsela aktif, begitu pula Sesar Lembang, kata Pak Abdul seperti dikutip kantor berita Antara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan gempa berkekuatan 5 skala richter di Bandung merusak ratusan rumah dengan kerugian sebesar 385 miliar rupiah (US$25 juta) dan membuat lebih dari 700 orang mengungsi.

Pusat gempa berada di darat 25 km tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 km.

Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan gempa di dunia karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik yang dikenal dengan Cincin Api.