Apa Itu Tradisi dan Makna Rebo Wekasan

Nasional

JAKARTA, Actadiurma.id – – Rebo Wekasan merupakan salah satu tradisi umat muslim Jawa yang masih dilakukan hingga saat ini. Biasanya, tradisi Rebo Wekasan dilakukan untuk menghindarkan diri dari petaka dan bahaya yang akan dating.

Arti Rebo Wekasan yakni Rabu Pungkasan atau Terakhir, yang diadakan di setiap Rabu terakhir di bulan Safar, atau bulan kedua dalam penanggalan Hijriah. Tahun ini, Rabu Wekasan jatuh pada 4 September 2024.

Di malam Rabu wekasan dipercaya bahwa akan ada kesialan datang. Oleh sebab itu, umat muslim Jawa melakukan sejumlah amalan yakni sholat, berdoa, berdzikir, hingga pengajian bersama. Dengan mendekatkan diri kepada Allah, diharapkan seseorang agar terhindar dari kesialan di dunia.

Amalan Rabu Wekasan Terdapat sejumlah amalan yang biasa dilakukan oleh umat muslim Jawa di malam Rabu Wekasan. Di antaranya yakni sebagai berikut: Sholat sunnah Membaca Al-Fatihah, Al-Kautsar 17x, Al-Ikhlas 5x, Al-Alaq 1x, dan An-Nas 1x Membaca do’a talak bala Mandi safar Kemudian ada juga amalan lain yakni dengan mendoakan leluhur dan melakukan ziarah kubur. Kemudian pengajian dengan ditutup makan ketupat Bersama.

Asal-usul Rebo Wekasan Melansir dari NU Online, Rebo Wekasan atau Rabu terakhir di Bulan Safar yang dikenal dengan hari diturunkannya bala’ atau marabahaya. Hal ini juga diungkaokan dari sebuah pendapat dari seorang waliyullah yang sudah mencapai maqam kasyaf yaitu Syaikh Ad-Dairobi yang mengatakan bahwa dalam satu tahun Allah swt akan menurunkan bala’ sebanyak 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) macam dalam satu malam. Malam yang dimaksudkan adalah malam Rabu terakhir di Bulan Safar. (Al Faruq, 2021).