PANGKALPINANG, Actadiurma.id – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menggelar rapat koordinasi (Rakor) untuk membahas langkah kongret pengendalian inflasi di daerah tahun 2024 dengan pemangku-pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengendalian inflasi, dengan mengundang seluruh kepala daerah.
Pada rakor ini, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pj Sekda Babel) Fery Apriyanto turut mengikuti secara virtual, didampingi Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Ahmad Yani, serta beberapa instansi terkait lingkup Pemerintah Prov.Kep. Babel, yang berlangsung di Ruang Video Conference, Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Senin(19/8/2024).
Rakor yang dipimpin Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir itu, mendengarkan paparan dari beberapa instansi seperti Bulog, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Kemendag, Mabes TNI dan Satgas Pangan.
Dipaparkan oleh Deputi Bidang Statistik dan Jasa Pudji Ismartini, perkembangan inflasi (m_to_m) dari tahun 2020-2024 dominan mengalami deflasi. Deflasi terdalam terjadi di bulan Agustus 2022 yaitu sebesar 0.21%.
“Jadi memang dalam beberapa tahun kecuali tahun 2021 trennya deflasi untuk bulan Agustus” ujar Tomsi Tohir.
Untuk kelompok pengeluaran yang dominan memberikan andil pada deflasi di bulan Agustus adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Sementara komoditas sigaret keretek mesin selalu menjadi penyumbang andil inflasi di bulan Agustus 2020-2023.
Dari hasil pantauan, komoditas penyumbang utama Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi khusus di Pulau Sumatera terjadi di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kep. Babel, dengan nilai perubahan IPH 1,94%. Dan penyumbang andil terbesar untuk kenaikan ini dari komoditas cabai merah, cabai rawit, beras dan daging ayam ras.
Penulis : Aliyah
Foto : Idris
Editor : Lulus