Duh, Lagi-lagi APH Tidak Profesional, Honorer Pemkab Babar Mengaku jadi Korban Salah Tangkap

Lokal

BANGKA BARAT, Actadiurma.id — Pegawai honorer Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Jumatul mengaku sempat jadi korban salah tangkap aparat penegak hukum (APH), pada Selasa (18/6/2024) malam.

Saat itu, Jumatul sedang berada diatas kapal rute Pelabuhan Tanjung Api-api ke Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, ketika hendak turun, dirinya langsung disekap dan diborgol dengan tuduhan membawa obat-obatan terlarang.

“Pada saat saya mau maju sedikit, lalu ada teriakan, jangan bergerak, mana BB, kata petugas yang jumlahnya lebih dari sepuluh orang. Saya langsung dibekap, tangan dipelintir ke belakang, disuruh tiarap dan langsung diborgol. Karena di punggung, ada tas saya juga,” kata Jumatul, Rabu (19/6/2024).

Jumatul mengatakan, saat penangkapan tersebut. Dia ditanya barang bukti (BB) dan bahkan sempat diancam akan ditembak.

“Dalam tas saya itu ada baju, jas hujan dan daging. Mereka sibuk nanya BB ke saya, saya jawab BB apa, saya tidak tahu. Salah satu dari mereka kamu tidak usah melawan, bilang mana BB nya. Kamu tidak usah banyak omong, saya tembak kamu,” katanya.

Mendengar pernyataan itu, dia sempat menjawab silahkan tembak karena merasa tidak bersalah. Setelah itu, dia dibawa petugas ke pos yang ada di kawasan pelabuhan. Ia dibawa dengan sepeda motor miliknya, berboncengan tiga dan ada di tengah para petugas.

“Saya kemudian digeledah dan ditanya informasi saya. Mereka masih sibuk nanya BB, saya tidak salah dan saya jawab tidak tahu BB apa yang mereka maksud. Kalau mau daging silahkan ambil di dalam tas saya, saya bilang. Karena saya memang tidak tahu,” ucapnya.

“Mereka bilang dapat informasi, tanya pelat nomor motor saya 6818, betul kata saya dan saya bilang saya sendiri yang bawa motor ini. Pada saat dicek dan digeledah mereka tak menemukan apa-apa juga. Saya perlihatkan KTP dan STNK, semua komplit,” ujar Jumatul.

Petugas yang terlihat masih mencecar dia dengan beragam pertanyaan. Akan tetapi, setelah ia menjelaskan identitas dan pekerjaannya, baru para petugas tersebut melandai. Apalagi, Jumatul sempat menjelaskan bahwa dia saat ini bekerja di Inspektorat Babar.

“Setelah saya katakan saya bekerja di Pemda Babar, mereka tanya dinas mana, saya bilang Inspektorat, baru mereka bilang ini salah orang, kan saya sudah bilang dari tadi. Baru setelah itu mereka baik, tidak membentak saya lagi,” ucapnya.

Setelah insiden salah tangkap tersebut, Jumatul masih merasa trauma dan malu, apalagi saat dirinya ditangkap, banyak disaksikan warga di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok. Sayangnya, Jumatul tidak mengetahui APH yang menangkap dari satuan mana.

“Nggak tau mereka dari (APH) mana, tidak menyebutkan, hanya sempat menunjukkan surat perintah dan itupun tidak dibuka. Tangan saya diborgol, jadi tidak bisa lihat,” katanya.