Belajar dari Kasus Pembunuhan Casis TNI-AL

Opini


OPINI : Roland Al Susbastian Mahasiswa Psikologi Islam IAIN SAS Babel

PANGKALPINANG, Actadiurma.id – Peristiwa pembunuhan casis TNI AL oleh Serda Adan pada tahun 2024 merupakan kasus yang sangat memprihatinkan. Sebagai anggota militer, Serda Adan seharusnya menjadi panutan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan pengabdian. Namun, tindakannya telah mencoreng citra dan kehormatan institusi TNI AL. Pembunuhan tersebut kemungkinan besar dipicu oleh konflik personal atau masalah psikologis yang dialami Serda Adan. Namun, hal itu tidak dapat membenarkan tindakan kekerasannya. Kasus ini harus ditangani secara serius oleh pihak berwenang dan pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku. Di sisi lain, kejadian ini juga menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan rekan-rekan casis TNI AL. Mereka berhak mendapatkan dukungan dan penjelasan yang transparan dari pihak TNI AL mengenai insiden tersebut. Terdapat beberapa aspek opini dari saya sebagai berikut :

  1. Kepedulian Terhadap Hak Asasi Manusia (HAM): Tindakan kekerasan dan pembunuhan seperti ini jelas merupakan pelanggaran berat terhadap HAM. Semua anggota militer seharusnya dilatih untuk menghormati dan melindungi nyawa serta martabat setiap individu, termasuk rekan-rekan mereka sendiri.
  2. Proses Hukum yang Tegas: Penting untuk memastikan bahwa pelaku diadili secara adil namun tegas. Institusi militer harus menunjukkan transparansi dalam penanganan kasus ini untuk menghindari kesan adanya upaya menutup-nutupi atau perlakuan istimewa.
  3. Pengawasan dan Pembinaan: Kasus ini juga menyoroti perlunya peningkatan pengawasan dan pembinaan internal di tubuh TNI. Proses seleksi, pelatihan, dan penilaian terhadap calon anggota maupun anggota aktif harus dievaluasi dan diperbaiki jika perlu untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
  4. Pendidikan Moral dan Etika: Pendidikan yang lebih mendalam tentang moral dan etika bagi anggota militer bisa membantu mencegah terjadinya tindakan kekerasan. Penekanan pada disiplin yang tidak hanya teknis tetapi juga moral akan sangat bermanfaat.
  5. Dukungan untuk Korban dan Keluarga: Memberikan dukungan yang memadai kepada keluarga korban adalah hal yang sangat penting. Ini termasuk kompensasi, dukungan psikologis, dan jaminan keadilan bagi korban.

Dari peristiwa ini menunjukkan perlunya peningkatan sistem seleksi, pelatihan, dan pengawasan yang lebih ketat terhadap anggota militer. Langkah-langkah preventif harus diterapkan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI AL dapat dipulihkan.