Tradisi Nganggung Bangka Belitung

Opini

OPINI : Rahma Juwita, Mahasiswi IAIN SAS Babel

PANGKALPINANG, Actadiurma.id – Bangka Belitung adalah sebuah provinsi di Indonesia yang memiliki dua pulau yaitu pulau Bangka dan pulau Belitung serta beberapa pulau kecil yang ada di sekitarnya, dan ada beberapa adat istiadat juga yang ada di Bangka Belitung, yaitu :

  1. Perang ketupat
    Tradisi ini biasanya di lakukan pada saat memasuki tahun baru Islam atau 1 Muharram yang di lakukan di desa-desa di sekitaran pantai di kecamatan Tempilang, kabupaten Bangka Barat provinsi Bangka Belitung.
  2. Nganggung
    Ngangung merupakan adat membawa makanan dari masing masing rumah menuju ke salah satu tempat pertemuan besar yang salah satunya pada masjid. Ngangung juga di lakukan pada waktu tertentu di dalam agama Islam, seperti maulid nabi Muhammad Saw, Muharram, serta pada saat selesai solat idul Fitri dan idul Adha.
    Ngangung juga di lakukan dengan mengisi ceramah dan doa doa yang sesuai dengan momen hari pelaksanaan. Tradisi ini seringkali di sebut dengan Sepintu Sedulang, dalam hal ini memiliki makna sepintu atau serumah membawa satu dulang.
  3. Cheng beng
    Tradisi ini biasanya di selenggarakan pada saat 5 April, dalam hal ini orang orang melaksanakan ritual sembahyang Cheng beng di kota Pangkalpinang yang terdapat makam tertua dan terbesar di Asia Tenggara, mereka biasanya membawa sesaji seperti Sam sang, sam kuo, dan chai coi. Pada makam leluhur masing-masing akan diterangi oleh lilin dan diletakkan uang kertas palsu yang biasa disebut dengan kim chin.
  4. Peh cun
    Tradisi ini biasanya di selenggarakan sepanjang pantai Bangka Belitung untuk memperingati Dinasti Couw 340 sebelum Masehi. Terdapat 2 ritual dalam tradisi ini yaitu membuang nyuk cun secara simbolis ke laut dan mandi air laut di bawah terik sinar matahari.