Kerap Dirazia, Tambang Ilegal Kolong Merbuk Tetap Merajalela

Lokal

BANGKA TENGAH, Actadiurma.id – Pasca penertiban Tambang Timah Ilegal oleh Tim Gabungan tanggal 21 Mei 2024 kini di Kolong Merbuk dan Kenari justru ramai penambang.

Tambang ilegal tetap beroperasi meskipun belum genap satu minggu dari penertiban. Bukannya takut, pelaku tambang justru terkesan menantang APH (Aparat Penegak Hukum).

Polusi Udara, Suara dan dampak lingkungan di abaikan pelaku tambang, demikian keluhan tersebut disampaikan Bapak Sarikuk yang merupakan masyarakat lingkar kolong yang tinggal di sekitar lokasi tambang. Operasi gabungan yang dilakukan sepekan lalu terkesan sia-sia lanjutnya.

“Kami memahami bahwa kami tidak bisa melarang orang mencari nafkah, Semua punya hak untuk memenuhi kebutuhan keseharian. Meski demikian, jangan sampai hak tersebut mengganggu hak orang lain untuk memiliki kehidupan yang tentram. Jika hak kami di ganggu maka kami juga punya hak untuk melindungi hak tentram kami. Lebih lanjut karena tambang tersebut ilegal maka tidak ada yang bertanggung jawab atas kendali terkait dampak sosial dan dampak lingkungan” ujarnya pada Kamis (30/05/2024).

Dirinya juga mempertanyakan Komitmen dari pihak Kepolisian yang sebelumnya melaksanakan operasi gabungan penertiban tambang timah ilegal di lokasi tersebut.

Diketahui Kabag Ops Polres Bangka Tengah, Kompol Dewi selaku pemimpin operasi (21/5/2024) menyampaikan bahwa apabila himbauan secara humanis tidak di indahkan maka akan melakukan tindakan tegas kepada para pelaku tambang.

“Dari Video yang beredar dari media Online dan TV bahwa ada ibu-ibu berseragam dari kepolisian menyampaikan akan melakukan penegakan hukum apabila himbauan secara humanis tidak diindahkan” ujar Sarikuk.

Dirinya pun berharap ada tindak lanjut dari aktifitas ilegal ini, terlebih dirinya yang tinggal di sekitaran kolong merasa terganggu atas aktifitas ilegal tersebut.