PANGKALPINANG, Actadiurma.id – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bangka Belitung, yang terdiri dari 13 kampus 11 di Pulau Bangka dan 2 di Pulau Belitung. Musyawarah Daerah (Musda) ke-7 di Kampus Universitas Bangka Belitung (UBB) pada 18 Mei 2024 itu di hadiri oleh 7 kampus di antaranya adalah BEM KM UBB,BEM Poltekes Kemenkes Pangkalpinang,BEM UNABA,BEM AKDBB,BEM Institut Pahlawan 12,BEM Institut Citra Internasional dan BEM UNMUH.Akan tetapi kehadiran BEM UNMUH di Musda kali itu statusnya masih bermasalah di karenakan BEM UNMUH BABEL itu masih melakukan proses transisi Kepengurusan BEM,secara tidak langsung BEM UNMUH BABEL di klaim dalam pelaksanaan musda di kampus UBB kemarin.
“saya kecewa melihat berita di media massa BEM UNMUH BABEL tercantum bahwa mengikuti pelaksaan musda ke 7 di kampus UBB,padahal sama sekali saya tidak mengetahui informasi pelaksanaan musda.” kata Agung selaku Ketua BEM UNMUH BABEL
Salah satu konflik besar adalah pengunduran diri BEM Politeknik Belitung dan DEMA IAIN SAS Bangka Belitung dari aliansi. Ketua BEM Polman Babel, Atha, menyatakan,
“Musda ke-7 di kampus UBB kemarin itu tidak sah karena status nya mereka memakai administratif dari hasil kesepakatan musda yang ke 5,seharusnya yang mereka pakai itu adalah administratif dari hasil kesepakatan musda yang ke 6. Secara administratif pun mereka asal-asalan.”
Wilza, Ketua BEM Universitas Pertiba, juga mengkritik pelaksanaan Musda tersebut. “Fenomena seperti ini seharusnya tidak terjadi dalam batang tubuh Aliansi BEM Babel. Saya sangat menyayangkan berita yang beredar di media massa tentang hasil Musda yang terkesan tidak memenuhi syarat. Hal ini menimbulkan stigma negatif dan dapat memicu perpecahan dalam Aliansi BEM Babel. Kami dari Pertiba menolak segala bentuk keputusan yang ditetapkan dalam Musda di UBB.”
Konflik muncul bukan hanya perihal kehadiran kampus.Tapi Musda itu juga tidak sah jika masih mengatasnamakan Musda BEM BABEL, karena harus di hadiri oleh kampus kampus yang berada di pulau bangka maupun di belitung baru bisa dikatakan sah mengatasnamakan Musda BEM BABEL.
Ilham, Ketua BEM ISB Atma Luhur, menjelaskan,
“Saya tidak bisa datang di acara yang tidak ada kejelasannya.Karena memang kampus kampus yang melaksanakan musda di UBB kemarin secara administratif tidak bisa di benarkan, Kami dari BEM ISB Atma Luhur masih mengakui IAIN sebagai Korda sampai dengan terselenggaranya musda yang sesuai dengan syarat dan ketentuannya.”
Agung, Ketua BEM Unmuh Babel, menyatakan ketidaktahuan atas pemindahan tuan rumah dan pelaksanaan Musda pada tanggal 18 Mei 2024 di kampus UBB.
“Saya selaku Ketua BEM Unmuh Babel pun tidak tahu atas pemindahan tuan rumah dari Unmuh ke kampus UBB, padahal jelas hasil kesepakatannya pada saat Rakerda BEM BABEL di Universitas Pertiba jelas unmuh yang menjadi tuan rumah di ambil dari kesepakatan bersama. Anggota BEM yang saya delegasikan tidak mengkonfirmasi perpindahan tuan rumah. Saya sangat menyayangkan berita yang beredar bahwa BEM Unmuh Babel ikut serta dalam Musda di UBB, padahal saya tidak mengetahui sama sekali hal itu.Status saya pun masih jelas masih Ketua BEM UNMUH BABEL,artinya keputusan yang di ambil oleh anggota BEM UNMUH pada saat itu tanpa sepengetahuan saya pun statusnya tidak sah”
Beberapa ketua BEM menolak hasil Musda di UBB sebagai bentuk kekecewaan karena acara tersebut dinilai tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan.
“kami mengajak kembali BEM Politeknik Belitung untuk bergabung kembali di dalam aliansi BEM babel dengan di komandoi oleh DEMA Iain Sas Bangka Belitung sebagai koordiantor daerah BEM BABEL yang resmi” tutur Ketua BEM POLMAN,BEM UNMUH,BEM UNIPER,BEM ISB ATMA LUHUR, BEM POLITEKNIK DARMAGANESA
Maka kami 7 kampus di antaranya : BEM POLMAN BABEL,BEM UNIPER, DEMA IAIN SAS BABEL, POLITEKNIK BELITUNG, BEM ISB ATMA LUHUR, BEM UNMUH BABEL DAN BEM POLITEKNIK DARMAGANESA Menolak hasil musda yang di laksanakan pada tanggal 18 Mei 2024 di kampus UBB dan tetap menganggap DEMA IAIN SAS BABEL sebagai KORDA ALIANSI BEM BABEL yang resmi.