PANGKALPINANG, Actadiurma.id – Lembaga Sensor Film (LSF) memberikan edukasi bagi para penggiat industri perfilman di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Hal ini dilaksanakan untuk melakukan gerakan nasional budaya sensor mandiri dalam membentengi dampak negatif film
Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) RI Ervan Ismail mengatakan Kota Pangkalpinang dipilih karena daerah ini banyak menciptakam film -film yang sangat bagus
“Kami hadir di Pangkalpinang ini bagaimana peran LSF RI memajukan perfilman di Indonesia Kita sadar betul bahwa potensi para filmaker itu ada di seluruh Indonesia” Kata Ervan Ismail Rabu (15/5/2024)
Ervan menjelaskan LSF merasa penting hadir di Kota Pangkalpinang, karena film-film di Bangka Belitung juga sudah ada yang disensorkan dan film layar lebar juga sudah ada
“Sehingga kita harpkan para film maker mampu membuat film yang punya nilai kreatifitas dan nilai jual tinggi namun dengan tidak mengabaikan kemungkinan dan potensi pelanggaran dari dampak negatif film itu sendiri yg nanti menimbulkan penolakan atau kontroversi di masyarakat ” Kata dia
Menurutnya dengan memeberikan edukasi seperti ini bisa memberikan pengetahuan baru kepada penggiat kretifitas perfilman indonesia
“Jangan sampai susah-susah membuat film tapi nanti ditolak oleh masyarakat daerah itu kan sayang jadinya, kami ingin semua karya film itu bisa dipertunjukkan ke semua masyarakat” Ujarnya