BANGKA BARAT, Actadiurma.id — PT ASDP Cabang Bangka telah memberlakukan pembelian tiket secara online di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), guna menghindari praktik calo.
Meskipun demikian, masih ditemukan dugaan praktik calo, yang berani menawarkan tiket kapal kepada calon penumpang yang hendak menggunakan layanan Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok-Pelabuhan Tanjung Api-api, (Sumsel).
Sasaran para calo, adalah calon penumpang yang belum paham terkait pembelian tiket secara online. Hal tersebut diduga akibat sosialisasi terkait sistem pembelian tiket online oleh ASDP Cabang Bangka dinilai masih kurang efektif.
Seperti yang dirasakan Yusuf, membeli tiket diatas harga normal, dari tarif untuk sepeda motor di harga Rp.150.000, dia membeli hampir dua kali lipat.
“Nggak ada kesulitan, ada yang bantu, kalau pertama-tama inikan kita belum tahu (tiket online). 250 ribu (belinya), ditambah uang rokok, tapi nggak apalah, kami yang nggak tahu, jadi tahu. (Yang jual) pakai baju biasa tadi, di luar Pelabuhan tadi,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Bangka Barat AKBP Ade Hamzah, mengatakan bahwa pihaknya masih terus mendalami adanya indikasi keberadaan calo di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok.
Meskipun, sampai saat ini dirinya belum mandapatkan laporan resmi dari anggota lapangan. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti jika ditemukan praktek calo di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok
“Saya terus terang saja belum mendapatkan laporan dari anggota yang dilapangan, adanya oknum calo dan akan kita tindaklanjuti segera,” katanya.
Lebih lanjut, Ade juga mengungkapkan pihaknya juga sampai saat ini masih mendalami indikasi calo yang ada di Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok tersebut.
“Untuk indikasinya, saya masih mendalami dan mohon waktu, mungkin hasil pengecekan di lapangan nanti baru kita informasikan ke masyarakat,” ucapnya.
Ditegaskan, Ade intinya pembelian tiket sistem online sudah mempermudah para calon penumpang dan untuk harga juga masih stabil.
“Jika melalui calo, otomatis harganya lebih tinggi bisa dua kali lipat. Jadi sistem online ini seharusnya menggunakan Handphone calon penumpang, jadi tidak melalui calo,” tegasnya.
Sementara itu, Ade menyampaikan saat ini pihaknya masih berupaya mengendalikan kendaraan yang belum memiliki tiket dengan bantuan ASDP dan BPTD untuk menambah armada.
Ade berharap, pihak ASDP gencar melakukan sosialisasi terkait sistem pembelian tiket online yang telah diterapkan ini.