JAKARTA, Actadiurma.id – Perdagangan bilateral antara Rusia dan Tiongkok terus melonjak, mencapai peningkatan 26,3 persen pada tahun 2023 dan berjumlah $240,1 miliar, dengan lonjakan tersebut terutama didorong oleh perdagangan energi.
Yang mengejutkan, 92 persen penyelesaian perdagangan Rusia-Tiongkok menggunakan rubel Rusia dan yuan Tiongkok, ungkap Wakil Perdana Menteri Rusia Alexei Overchuk.
Pernyataan tersebut disampaikan pada hari Rabu di Forum Boao untuk Asia 2024 di provinsi Hainan, Tiongkok selatan.
Pernyataan Overchuk mencerminkan komitmen kedua belah pihak terhadap perdagangan mata uang lokal mereka, karena mereka bertekad untuk meningkatkan hubungan keuangan dengan negara-negara lain untuk memastikan de-dolarisasi berlaku secara internasional guna mengurangi risiko dan meningkatkan keamanan dan stabilitas mata uang lokal.
Sikap wakil PM Rusia ini mencerminkan pendapat Presiden Vladimir Putin yang diungkapkan tahun lalu pada Pertemuan ke-23 Dewan Kepala Negara Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), di mana ia mengungkapkan bahwa lebih dari 80 persen penyelesaian perdagangan antara kedua negara telah mengalami transisi. menjadi rubel dan yuan.
“Kami bermaksud untuk terus memperdalam hubungan dengan anggota Organisasi Kerjasama Shanghai,” kata Putin.