JAKARTA, Actadiurma.id – Terletak 650 km di selatan pulau utama Kyushu di Jepang, Okinawa adalah rumah bagi konsentrasi pangkalan militer AS terbesar di Pasifik Barat, dengan 1,45 juta penduduk di prefektur tersebut secara teratur diteror oleh penerbangan pesawat rotor miring Osprey, jatuhnya puing-puing jet tempur, pembuangan limbah beracun dan serangkaian serangan seksual oleh pasukan AS.
Pasukan Bela Diri Darat Jepang mengadakan upacara di Okinawa pada hari Sabtu menandai pembentukan kekuatan rudal anti-kapal baru di Camp Katsuren, Uruma.
Menteri Pertahanan Oniki Makoto mengatakan unit berkekuatan 200 pasukan itu, yang dipersenjatai dengan sistem rudal anti-kapal pertahanan pantai Tipe 12, akan ditugaskan untuk mempertahankan wilayah barat daya Jepang dan bahkan “menghalangi kemungkinan invasi” oleh musuh asing yang tidak disebutkan namanya.
“Ini adalah pertama kalinya unit rudal permukaan-ke-permukaan dipasang di pulau utama Okinawa, dan ini juga pertama kalinya rudal permukaan-ke-kapal Tipe 12 dikirim ke pulau utama,” Surat kabar Jepang Ryukyu Shimpo melaporkan rencana pengerahan tersebut pada awal pekan ini.
Media Jepang lainnya telah menjelaskan bahwa pasukan rudal tersebut akan ditugaskan untuk “menjaga” kapal perang Tiongkok yang berlayar melalui perairan internasional antara Okinawa dan Pulau Miyako (terletak sekitar 270 km barat daya Okinawa) untuk keluar ke laut terbuka.
Miyako dan Ishigaki, pulau Jepang lainnya yang terletak sekitar 400 km barat daya Okinawa, telah memiliki unit pertahanan pantai serupa, seperti halnya Pulau Amami-oshima, yang terletak sekitar 175 km timur laut Okinawa, dan sekitar 330 km barat daya Pulau Kyushu.