KUALA LUMPUR, Actadiurma.id – Pemerintah Malaysia mempertimbangkan perluasan proyek kereta api senilai $10 miliar ke perbatasan dengan Thailand. Proyek itu bagian dari program Belt and Road Initiative (BRI) yang dipimpin Cina.
Jalur kereta api sepanjang 665 kilometer dan bernilai 50,27 miliar ringgit (USD10,63 miliar) adalah bagian dari proyek prestisius Presiden Cina Xi Jinping yang dinamakan Belt and Road Initiative (BRI). Jalur kereta api itu akan menghubungkan pantai timur dan barat semenanjung Malaysia dan direncanakan selesai akhir tahun 2026.
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengatakan hari Rabu (27/3), pemerintahnya terbuka terhadap proposal untuk memperluas jalur hingga ke perbatasan dengan Thailand, untuk integrasi lebih lanjut ke dalam jaringan kereta api yang ada.
“Ketika konektivitas jalur kereta api antara Malaysia dan Thailand dapat dimodernisasi dan ditingkatkan, pergerakan kargo dan penumpang antara kedua negara akan menjadi lebih cepat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Anthony Loke di hadapan Senat Malaysia.
Cina pernah menjanjikan proyek-proyek infrastruktur miliaran dolar di seluruh Asia Tenggara, namun banyak di antaranya tidak pernah dibangun, menurut sebuah studi yang dilakukan Lowy Institute yang bermarkasi di Sydney, Australia.
Menurut hasil studi Lowy Institute yang dirilis hari Rabu, sejak tahun 2015 lebih dari USD50 miliar yang dijanjikan Beijing untuk proyek-proyek di Asia Tenggara belum dialokasikan. Lebih dari separuh proyek dibatalkan, dikurangi skalanya, atau tidak dilanjutkan.