Buang Jorginho demi Caicedo dan Enzo, Chelsea Kecewa Berat

Sport
Mantan Gelandang Chelsea yang Moncer di Arsenal, Jorginho

LONDON, Actadiurma.id – Bobroknya penampilan sepasang gelandang mahalnya dalam wujud Caicedo dan Enzo Fernandez sebenarnya wajar dan sering terjadi di banyak klub dan banyak pemain mahal. Namun yang pasti menyakitkan bagi fans Chelsea adalah, demi mendatangkannya, mereka harus melepas salah satu pemain yang belakangan membuktikan bahwa dirinya adalah salah satu gelandang terbaik di liga Inggris.

Arsenal memdatangkan Jorginho yang terbuang dari skuad Chelsea pada hari terakhir bursa musim panas 2023 dengan mahar 15 juta poundsterling saja, sedangkan Chelsea harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membungkus transfer Caicedo senilai 115 juta poundsterling dan 106,8 juta poundsterling untuk seorang Enzo Fernandez

Meski tak bermain reguler, Jorginho membuktikan keputusan Chelsea melepaskannya adalah kesalahan fatal. Diusianya yang sudah tak lagi muda (32 tahun) gelandang berkebangsaan Italia ini mampu berkembang dan menjadi kartu truff bagi Arsenal. Jorginho tampil konsisten termasuk saat Arsenal melumat Liverpool 3-1, Jorginho didaulat menjadi man of the match karena kontribusinya di lapangan.

Terbaru, Jorginho juga kembali mendapat penghargaan serupa kala the gunners menghancurkan tim kaya baru Newcastle United 4-1, sekaligus mengantarkannya menjadi Player of the Month edisi Februari 2024, dan membawa meriam London menjadi pesaing kuat gelar juara liga Inggris, membayangi Liverpool dan Manchester City.

Disisi lain kota London, bukan prestasi yg didapat Chelsea dari duo gelandang anyarnya. Chelsea justru terdampar di posisi 11 klasemen sementara liga Inggris dan baru saja merelakan trophy Carabao 2024 diambil Jurgen Klop bersama pasukannya.

Kekalahan atas Liverpool dilaga final Carabao Cup ini dibumbui oleh buruknya penampilan Caicedo dan Enzo Fernandez yang ditahlukkan oleh Wataru Endo dan barisan pemain lapis kedua Liverpool. Bahkan jika wasit dan VAR sedikit lebih jeli, Caicedo seharusnya diusir dari lapangan karena pelanggaran brutalnya terhadap Ryan Gravenberch.