LAMPUNG, Actadiurma.id – Seorang penduduk desa ditemukan tewas di sebuah perkebunan di provinsi Lampung pada Kamis pagi dan polisi mencurigai serangan harimau sumatera sebagai penyebab kematiannya.
Penyerangan tersebut diduga terjadi sehari sebelum jenazah Sahri berusia 28 tahun yang termutilasi ditemukan di kawasan Bandar Negeri Suoh, Lampung, ujung selatan Pulau Sumatera. Ini menandai serangan fatal kedua yang dilakukan harimau sumatera terhadap manusia di wilayah tersebut dalam dua minggu terakhir.
Anggota keluarga melaporkan bahwa Sahri meninggalkan rumah pada hari Rabu untuk bekerja di perkebunan tetapi tidak kembali setelah matahari terbenam. Pencarian yang dilakukan oleh kerabatnya menemukan alat penyemprot di ranselnya, namun Sahri tidak ditemukan.
Setelah menerima laporan orang hilang, polisi mengirimkan tim pencarian dan menemukan mayat Sahri sekitar 300 meter dari perkebunannya keesokan paginya.
Ketika berita ini tersebar, warga di dua distrik sekitar lokasi kejadian mengungkapkan kekhawatirannya mengenai serangan di masa depan. Dua minggu sebelumnya, seorang warga desa bernama Gunarso, 47 tahun, juga diserang harimau hingga tewas.
Polisi bekerja sama dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk memasang perangkap, yang bertujuan untuk menangkap makhluk langka tersebut dengan aman dan memindahkannya ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya di provinsi terdekat, Sumatera Barat.
Didirikan pada tahun 2017, cagar alam ini bertujuan untuk melindungi harimau sumatera dari ancaman seperti perburuan liar, hilangnya habitat akibat pemukiman manusia, dan ekspansi pertanian.
Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 600 ekor harimau sumatera yang hidup di alam liar.
Awal bulan ini, petugas satwa liar berhasil menjebak dua harimau Sumatera di Aceh dan Sumatera Barat, lalu merelokasi mereka ke cagar alam.