Panen Raya di Bangka Belum Bisa Stabilkan Harga Beras

Lokal

BANGKA, Actadiurma.id – Panen raya padi baik Sawah dan Ladang yang ada di Bangka Belitung belum bisa menstabilkan tingginya harga beras saat ibi di Wilayah Kepulauan Bangka Belitung.

Hal tersebut disampaikan Pejabat (PJ) Gubernur provinsi Bangka Belitung (Babel) Safrizal ZA bersama PJ Bupati Bangka Muhamad Haris, saat panen raya padi sawah di desa Banyu Asin Kecamtan Riau Silip Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung, Senin (19/2/2024) Sore.

Ia mengatakan Babel ini memiliki tanah cukup luas dibandingkan populasi penduduk. Dengan luas sawahnya baru 20 ribu hektar. namun yang sudah di tanam baru 9000 hektar.

“Kita setahun dua kali tanam jadi sekitar 18 ribu hektar, dari luasan itu hanya mencukupi kebutuhan beras 20 persen,”kata Safrizal.

Safrizal mengakui, Masih membutuhkan kerja keras karena jumlah petani di Babel 140 ribu, dirinya mengakui,  panen raya padi sawah di desa Banyu Asin kecamatan Riau silip ini, tentu tidak mempengaruhi tingginya harga beras premium saat ini, karena produksi beras Babel baru 20 persen.

“Produksi beras kita tidak dapat pengaruhi harga,  tapi paling tidak kita bisa memenuhi kebutuhan pokok sendiri untuk Babel,”ujarnya.

Ia menyebutkan Harga beras yang naik signifikan adalah beras premium,  itu bisnis to bisnis dari distributor besar ke distributor kecil di Babel dan sampai ke pedagang,”ungkapnya.

Dengan begitu, lanjutnya Babel tidak ada iinterpensi apa apa untuk beras premium kecuali memperlancar distribusinya.

“Beras medium dari Bulog kita stabil, beras medium swasta ada kernaikan, pengaruh dengan terbatas stok beras nasional. Pak presiden sudah izinkan inmpor beras 1,6 juta ton dengan itu kita sudah minta Bulog kembali penuhi gudang gudangnya, abisa redam harga naik, beras Bulog sampai saat ini stabil kecuali produksi swasta,”ungkapnya.

Sementara, PJ Bupati Bangka Muhammad Haris mengatakan, panen raya di desa Banyu asin ini cukup untuk memenuhi kebutuhan beras di desa dan kabupaten kota terdekat.

“Luas padi sawah di desa Banyu Asin ini 106 hektar, tapi sayang 11 hektarnya masuk wilayah Bangka Barat, saya akan bicara masalah ini dengan Bupati Bangka barat, karena kita sulit mendapatkan DAK karena hal itu,”kata Haris.

Haris juga menambahkan kedepanya, Pemkab Bangka melalui dinas Pangan dan Pertanian akan terus menggenjot produksi padi, agar produksi meningkat dan dapat membantu masyarakat memenuhui kebutuhan beras lokal.