LONDON, Actadiurma.id – Legenda hidup Arsenal, Ian Wright geram atas kritikan yang dialamatkan kepada mantan klubnya yang dinilai merayakan kemenangan atas Liverpool secara berlebihan. Menurutnya, meski hanya sebuah kemenangan yang bernilai tiga poin, namun semangat kegembiraan itu wajar saja diluapkan penuh suka-cita.
Beberapa pengamat/pundid sepakbola.nampaknya tidak bisa menerim kenyataan bahwa sang pemuncak klasemen dibombardir oleh meriam London tadi malam. Alih-alih mengomentari pertandingan, mereka justru lebih fokus ke selebrasi kemenangan Mikel Arteta dan pasukannya yang dinilai terlalu berlebihan.
Adalah pundid ternama Garry Neville, Roy Keane, hingga Jammie Garrager seakan kompak menyerang perayaan atau seleberasi kemenangan Arsenal tadi malam. Bahkan Garry Neville menyebut pelatih Arsenal masih terlalu kekanak-kanakan.
“Saya masih berpikir disana ada sedikit ketidak dewasaan.”kata mantan punggawa Manchester United, Garry Neville.
Menanggapi tudingan tersebut, mantan bomber sekaligus legenda hidup Arsenal, Ian Wright berang. Menurutnya kegembiraan dalam merayakan kemenangan adalah bagian dari sepakbola, dan selebrasi itu wajar dan dilakukan setiap tim dengan caranya sendiri.
“Mengapa semua orang berusaha membunuh kegembiraan?, jangan bunuh kebahagiaan itu!, begitu Arsenal melakukan apapun, mereka langsung menyerang dan menumpuk, jangan biarkan mereka merusak kebahagiaannya.”kata Ian Wright.
Wright justru mendorong Mikel Arteta untuk terus bersemangat termasuk dalam urusan merayakan kemenangan, apalagi dalam partai besar melawan tim-tim kuat seperti Liverpool.
“Negatif tentang selebrasi Arsenal, kesalahan apa yang kami lakukan? Stuart sang fotografer adalah Gunners seumur hidup, ini adalah kesempatan untuk mengenang. Mengapa semua orang mencoba membunuh kegembiraan? Jangan bunuh kebahagiaan itu.” kata Ian Wright.
“Saat Arsenal melakukan sesuatu, semua orang berkumpul seakan Arsenal tidak diperbolehkan merasakan kegembiraan, jangan biarkan mereka merusaknya. Managerku, teruslah rayakan dengan semangat seperti yang kamu lakukan.”pungkas Ian Wright.