Aliansi Global Blended Finance di G20 Bali akan Menjadi Organisasi Internasional

Nasional

JAKARTA, Actadiurma.id – Deklarasi Pemimpin G20 di Bali mengakui inisiatif Indonesia terkait Global Blended Finance Alliance (GBFA).

GBFA diterapkan sebagai prinsip G20 untuk keuangan campuran guna membantu negara berkembang mempercepat dan meningkatkan investasi untuk aksi iklim dan SDGs, serta SDG Indonesia One Platform yang juga diakui dalam Deklarasi Pemimpin ASEAN.

Platform ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 62 proyek dengan komitmen $3,19 miliar.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pembentukan Sekretariat GBFA G20 Bali akan diresmikan sebagai organisasi internasional pada side event WWF ke-10 Mei mendatang.

Hal itu diungkapkan Luhut saat memberikan keynote speaker pada acara G20 Bali GBFA-China-ASEAN-Capacity Building on Blended Finance baru-baru ini.

“G20 Bali GBFA bukan sekedar organisasi biasa, tapi sebuah gerakan. Hal ini diperlukan untuk menjembatani kesenjangan pendanaan guna meningkatkan aksi iklim dan mencapai tujuan SGD. “Ini juga akan mendukung Kerjasama Selatan-Selatan dan Negara Kepulauan Kepulauan,” kata Luhut, dikutip Kamis 1 Februari 2024.

Luhut menilai GBFA G20 Bali penting bagi Indonesia dalam mengentaskan kemiskinan dan dapat meningkatkan pengetahuan masa depan melalui teknologi Artificial Intelligent.

Selain itu, Indonesia-China memiliki hubungan jangka panjang yang sangat baik. Investasi Tiongkok telah mengalir ke berbagai sektor di Indonesia dan mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,

“Ketertarikan Tiongkok untuk melibatkan ASEAN dalam mendukung GBFA G20 Bali sangat signifikan. “China Development Bank juga bermitra dengan THK dalam bidang keuangan campuran,” ujarnya.