JAKARTA, Actadiurma.id – Ketika perang dan bencana iklim tidak bisa lagi dihentikan, kehidupan di planet Bumi semakin mendekati kehancuran.
Para ahli memperingatkan bahwa Jam Kiamat sudah dekat. Jam Kiamat adalah sebuah metafora yang mewakili betapa dekatnya umat manusia dengan kehancuran akibat senjata nuklir dan bencana iklim.
Istilah yang dicetuskan oleh para ahli dari Bulletin of the Atomic Scientist ini menyatakan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya, mulai dari perang, krisis iklim, hingga kemajuan dramatis dalam kecerdasan buatan (AI).
Pada tahun 2023, Jam Kiamat ditetapkan pada “90 detik hingga tengah malam”, yang menunjukkan bahwa peristiwa keruntuhan global semakin dekat. Meskipun Jam Kiamat tahun ini belum mendekati “tengah malam”, para ilmuwan memperingatkan bahwa ini bukan merupakan indikasi stabilitas.
“Jangan salah, menyetel ulang jam ‘pada 90 detik hingga tengah malam’ bukanlah indikasi bahwa dunia dalam keadaan stabil. Justru sebaliknya,” kata Presiden Buletin Ilmuwan Atom, Rachel Bronson, seperti dilansir Sky News, Minggu 28 Januari 2024.
Dia kemudian mendesak pemerintah dan komunitas global untuk bertindak. Selain itu, perang di Ukraina dan ketergantungan yang meluas dan semakin besar terhadap senjata nuklir meningkatkan risiko eskalasi nuklir.
“Tiongkok, Rusia, dan Amerika Serikat menghabiskan banyak uang untuk memperluas atau memodernisasi persenjataan nuklir mereka, sehingga menambah bahaya perang nuklir karena kesalahan atau kesalahan perhitungan,” tegas Bronson.