JAKARTA, Actadiurma.id – Menjelang pemilihan presiden tahun 2024, diskusi mengenai pemakzulan Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengemuka, sehingga memicu sorotan karena banyak orang menganggapnya sebagai perkembangan yang tidak biasa.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengungkapkan rasa skeptisnya di X (sebelumnya Twitter). Aneh, sebulan sebelum pemilu, ada pembicaraan tentang pemakzulan presiden, tulis Jimly di Twitter, Minggu.
Jimly berpendapat bahwa kemungkinan untuk memakzulkan Presiden Jokowi tampaknya kecil kecuali wacana ini digunakan secara taktis untuk mengalihkan fokus, yang berpotensi didorong oleh kekhawatiran para pesaingnya mengenai potensi kekalahan pada Pilpres 2024 mendatang.
Jokowi dianggap mendukung pencalonan presiden Prabowo Subianto dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka. Dalam pemilu nanti, Prabowo menghadapi oposisi dari Anies Baswedan, sementara Ganjar Pranowo, yang berasal dari partai politik yang sama dengan Jokowi, PDIP, juga ikut bersaing.
“Dalam satu bulan (sebelum hari pemungutan suara 14 Februari), tidak mungkin bisa diperoleh sikap resmi dua pertiga anggota DPR dan mendapat dukungan dua pertiga anggota MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat). ) setelah melalui Mahkamah Konstitusi,” kata Jimly.