HOUTHI, Actadiurma.id – Pasukan angkatan laut AS dan Inggris di Laut Merah telah melancarkan serangan udara terhadap sasaran pemberontak Houthi di Yaman.
Para pejabat AS mengatakan rudal jelajah Tomahawk dan jet tempur yang diluncurkan kapal perang menghantam 16 lokasi, termasuk di ibu kota, Sanaa, dan Hudaydah, benteng pelabuhan Laut Merah Houthi.
Serangan tersebut merupakan respons terhadap serangan berulang-ulang yang dilakukan kelompok yang didukung Iran terhadap kapal komersial di Laut Merah.
Kelompok Houthi, yang mendukung Hamas, mengatakan setidaknya lima dari mereka tewas.
Kelompok tersebut mengklaim menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel – dengan mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap kampanye Israel di Jalur Gaza – dan juga telah meluncurkan serangkaian drone dan rudal ke arah Israel.
Sasaran Houthi di Yaman pada Jumat pagi mencakup pusat logistik, sistem pertahanan udara, dan gudang senjata, kata para pejabat AS kepada kantor berita Associated Press.
Presiden AS Joe Biden, dikutip kantor berita Reuters, mengatakan militer AS dan Inggris telah berhasil melancarkan serangan terhadap sasaran Houthi dengan dukungan dari negara-negara termasuk Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda.
“Serangan yang ditargetkan ini adalah pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi,” kata Biden.
Dia menambahkan bahwa dia “tidak akan ragu” untuk memerintahkan tindakan militer lebih lanjut jika diperlukan.
Juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam mengatakan sebagai tanggapannya bahwa “sama sekali tidak ada pembenaran” atas serangan tersebut dan bahwa kelompok tersebut akan terus menargetkan kapal-kapal Israel.
Iran dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon – keduanya sekutu Houthi – juga mengutuk serangan tersebut.