Menjelajahi Dampak Ekonomi AI Wawancara dengan Andrés Gil

Hiburan & Teknologi

OPEN AI, Actadiurma.id – Dalam wawancara baru-baru ini dengan José Antonio Montenegro dari CNN, Andrés Gil, Penasihat Senior di firma hukum internasional Davis Polk, mengeksplorasi lanskap kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang dan potensi dampaknya terhadap perekonomian.

Diskusi tersebut, yang disiarkan pada program akhir pekan GloboEconomía, menyelidiki kemungkinan dampak AI di berbagai sektor ekonomi, pengaruhnya terhadap penciptaan atau penghancuran lapangan kerja, dan perannya dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis.

Percakapan utamanya berkisar pada pengaruh kecerdasan buatan terhadap perekonomian. Gil membahas proyeksi pertumbuhan produktivitas sebesar 7% PDB global dengan AI, serta manfaat dan tantangannya bagi bisnis dari semua ukuran. Selain itu, fokus yang signifikan adalah pada transformasi peran karyawan, peningkatan produktivitas, dan proses pengambilan keputusan setelah adanya AI.

Sebuah studi baru-baru ini memperkirakan dampak besar sebesar $1 triliun terhadap perekonomian Amerika selama dekade berikutnya akibat AI generatif. Hal ini mengantisipasi peningkatan produktivitas di AS yang berkisar antara 1,7% hingga 3,5%, yang berpotensi menambah PDB AS antara $477 miliar dan $1 triliun per tahun selama dekade berikutnya.

Namun, studi ini juga memperingatkan bahwa 52% pekerjaan akan menghadapi perubahan signifikan, dengan 9% dari angkatan kerja AS saat ini berpotensi kehilangan pekerjaan, dan 1% lainnya mungkin kesulitan mendapatkan pekerjaan baru karena perubahan ekonomi ini.

Wawancara tersebut menyoroti potensi transformatif AI dalam perekonomian global, peningkatan pengeluaran untuk program perangkat lunak, serta tren peralatan dan investasi baru di bidang teknologi informasi.

Sebagai kesimpulan, wawancara dengan Andrés Gil menyajikan analisis mendalam mengenai dampak AI terhadap perekonomian, menekankan perlunya pelatihan ulang strategis untuk beradaptasi dengan perubahan yang disebabkan oleh AI generatif. Studi yang dilakukan oleh Oxford Economics dan Cognizant, yang memperkirakan bahwa 90% pekerjaan di AS akan terkena dampak AI generatif, menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan perubahan strategis untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.